kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kalbe Farma (KLBF) Kantongi Izin Edar Produk Antibodi Lokal Pertama di Indonesia


Jumat, 03 Februari 2023 / 15:39 WIB
Kalbe Farma (KLBF) Kantongi Izin Edar Produk Antibodi Lokal Pertama di Indonesia
ILUSTRASI. Kalbe Farma melalui anak usaha, PT Kalbio Global Medika meluncurkan produk Rituximab dengan merek dagang Rituxikal.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) melalui anak usaha, PT Kalbio Global Medika meluncurkan produk Rituximab dengan merek dagang Rituxikal. Produk anyar ini telah mendapatkan izin edar lokal oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia. 

Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius menjelaskan Rituxikal merupakan produk biologi antibodi monoklonal pertama yang berhasil diproduksi di Indonesia dengan alih teknologi dengan perusahaan yang berkedudukan di negara Spanyol. 

"Alih teknologi ini memberikan manfaat yang sangat besar dari negara Eropa kepada Indonesia, karena selain produk, fasilitas, peralatan, dan sumber daya manusia, juga mendapat nilai tambah hasil dari alih teknologi tersebut,” jelas dia dalam keterangannya, Jumat (3/2). 

Baca Juga: Dividen Hunter, Ini Daftar 20 Emiten dengan Yield Tinggi Terbaru

Setelah disetujuinya izin edar Rituxikal, maka dapat menambah alternatif akses pasien kanker untuk pengobatan Limfoma Non-Hodgkin (NHL) dan Leukemia Limfositik Kronik. 

Vidjongtius mengungkapkan bahwa produk Rituxikal ini melengkapi produk lainnya, yakni Insulin (Ezelin), Epoetin Alfa (Hemapo) dan Filgrastim (Leucogen).

Ke depannya, lanjut Vidjongtius, juga telah memiliki molekul baru yang Kalbe Farma produksi mulai dari bahan baku  sampai dengan produk jadi, yaitu Efepoetin Alfa atau Efesa. 

"Saat ini, produk tersebut sedang proses evaluasi di Badan POM dan diharapkan sekitar akhir kuartal satu atau awal kuartal dua bisa mendapatkan izin edar dari Badan POM," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×