Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) akhirnya menguasai seluruh kepemilikan PT Saka Farma Laboratories. Akhir Agustus 2009, KLBF menyepakati pembelian 20% saham Saka Farma dengan harga Rp 15 miliar.
KLBF membeli 20% saham Saka Farma melalui anak usahanya, PT Bintang Toedjoe. Sebelumnya, KLBF telah menguasai 80% saham produsen obat tersebut. "Kami membeli sisa saham dari pemegang saham individu yang merupakan pendiri Saka Farma," ujar Vidjongtius, Sekretaris Perusahaan KLBF, kemarin (1/9).
Vidjongtius menambahkan, KLBF memakai kas internal untuk mendanai penambahan kepemilikan tersebut. Dengan menguasai seluruh saham Saka Farma, KLBF berharap bisa meningkatkan kinerja perusahaan ke depan. "Saka Farma kuat dalam merek obat bebas, seperti Sakatonik Liver dan Mextrile," kata Vidjongtius.
Tahun ini memang tahun yang sibuk bagi KLBF. Belum lama ini, KLBF juga menambah kepemilikannya di PT Enserval Putera Megatrading Tbk (EPMT) melalui penawaran tender (tender offer).
Alhasil, KLBF kini menggenggam 83,59% atau 579,12 juta saham EPMT. Publik menguasai 16,42% saham EPMT. Sebelum tender offer, KLBF hanya menguasai 58,19% saham Enseval.
Untuk keperluan tender offer itu, KLBF mengeluarkan ongkos Rp 503,83 miliar. Seluruh dananya berasal dari kas internal KLBF.
Produsen dan distributor obat ini memang tidak perlu mencari pinjaman. Sebab, kas Kalbe per Juni 2009 masih sebesar Rp 1,97 triliun.
Sejatinya, KLBF waktu itu menyiapkan dana hingga Rp 630 miliar untuk tender offer. Tapi realisasinya ternyata tidak sebesar anggaran. Jadi, KLBF memanfaatkan sisa dana sebesar Rp 126,17 miliar untuk mengembangkan pabrik di Bekasi dan Cikarang. KLBF akan memperluas kedua pabrik ini hingga 8.000 meter persegi.
KLBF juga akan memperluas pasarnya dengan menambah lima sampai 10 kantor cabang baru. Daerah yang mereka jajaki antara lain Gorontalo, Bengkulu, Sorong, dan Timika. Saat ini KLBF sudah memiliki sekitar 40 cabang di Indonesia.
Dengan berbagai langkah bisnis itu, KLBF yakin, pendapatannya tahun ini bisa tumbuh 14% menjadi Rp 8,97 triliun. Tahun lalu, KLBF meraih pendapatan Rp 7,87 triliun.
Ujungnya, Kalbe menargetkan laba bersihnya tahun ini sebesar Rp 812,84 miliar atau naik 15% ketimbang pencapaian laba bersih 2008 yang senilai Rp 706,82 miliar.
Pada penutupan bursa kemarin, harga saham KLBF berada di Rp 1.270 per saham, atau turun 1,57% dari harga sehari sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News