Sumber: Sonora.id | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BALIKPAPAN. Saham ataupun reksadana yang dulu menjadi 'mainan' kaum yang berlebih secara finansial, kini ternyata sudah dilirik para anak muda alias milenials.
Ini terbukti dengan banyaknya milenials yang ikut dalam Webinar Investment 101 Temu Teman Motion, yang digelar oleh Motion Radio 97.5 FM.
Lebih dari 260 anak muda dari berbagai kota di Indonesia, seperti Jakarta, Bekasi, Bali hingga Tenggarong ikut serta dalam diskusi dan sharing terkait investasi bersama Investment Storyteller Felicia Putri Tjiasaka (Feli).
Mereka yang rata-rata berusia di awal 20-an ini mengaku ada yang baru tertarik bermain saham atau reksadana, tapi ada juga yang sudah berinvestasi di saham tapi ingin lagi menambah ilmunya.
Baca Juga: Korea Utara terima bantuan dana tambahan dari PBB untuk penelitian vaksin corona
Salah satunya Edward. Pemuda asal Bali ini mengaku sudah empat bulan menyisihkan sebagian pendapatannya dengan berinvestasi di saham, dan kini ia tertarik dengan reksadana.
"Saya ingin belajar lagi sih, ingin punya ilmu lebih lagi soal investasi," ujar Edward saat ditanya ketertarikannya ikut Webinar Investment 101.
Sementara Sharon, di usia yang masih 22 tahun gadis asal Bekasi ini mengaku ingin memiliki kos-kosan sebagai investasi. Impiannya ingin mencapai kebebasan finansial alias financial freedom di masa depan.
Terkait tujuan dari sebuah investasi, Feli menjelaskan jika investasi itu bagaikan sebuah kendaraan, pilih yang cocok sesuai dengan tujuannya.
Baca Juga: Sudah bulat, keputusan Messi kini hanya ingin pindah dari Barcelona
"investasi itu kaya cari jodoh, nggak ada yang paling baik tapi pilih yang cocok. Nah, yang bisa menjawab investasi apa yang cocok ya diri kamu sendiri, apa kriterianya, apa tujuannya," jelas Feli.
Feli juga mengingatkan kepada siapa pun yang ingin menginvestasikan uangnya di saham atau reksadana, harus mengerti business modelnya, bagaimana uang kita diputar dan keuntungan yang didapat dari mana.
'Dan tentunya yang paling penting legalitas perusahaan yang memutar uang kita," ujar Feli.
Selanjutnya: Adrian Panggabean: Di kondisi krisis, forecast tidak bisa dengan cara biasa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News