Reporter: Anna Suci Perwitasari |
JAKARTA. Rencana PT Kimia Farma Tbk (KAEF) membentuk joint venture dengan BUMN asal China akhirnya dapat teralisasi tahun ini. "Sudah mulai proses studi kelayakan dan targetnya Februari selesai," kata Sekretaris KAEF Adhi Nugroho Rabu (12/1).
Jika hasil studi kelayakan tersebut baik, maka perusahaan pelat merah tersebut akan membentuk anak perusahaan baru dengan kepemilikan mayoritas berada di bawah KAEF yaitu sebesar 51%. Dan sisanya menjadi tanggungan rekan kerjanya yang berasal dari China tersebut.
Perusahaan patungan tersebut berencana akan membangun pabrik baru. KAEF sendiri akan menyediakan lahan untuk pabrik tersebut seluas 4.000 mater persegi di kawasan Cikarang. Dalam kerjasama ini, China akan teknologi permesinan industri farmasi. "Nilai proyek ini mencapai US$ 10 juta," lanjut Adhi.
Nantinya, KAEF akan menanggung sekitar US$ 5,1 juta untuk proyek yang rencananya akan dibangun pada semester 1 ini dan mulai berproduksi di 2014. Adhi menuturkan jika pendanaan proyek tersebut akan diambil dari pinjaman perbankan yaitu dari BCA dan Bank Mandiri.
Kerjasama antara dua perusahaan pelat merah ini akan mengahasilkan produk obat-obatan ampul yaitu untuk injeksi dan infus. Bahkan pabrik ini diproyeksikan dapat memproduksi 30 juta ampul per tahun di 2014 mendatang. Ini bisa menaikan pendapatan KAEF mencapai 20%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News