kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

KAEF akan memperbarui rating obligasi


Senin, 24 Maret 2014 / 19:00 WIB
KAEF akan memperbarui rating obligasi
ILUSTRASI. Bursa Rabu (2/11) Segera Dimulai, Demi Cuan Cek Prediksi IHSG & Rekomendasi Saham


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) sibuk mencari tambahan dana untuk menutupi anggaran belanja modal. Salah satu sumber pendanaan yang dijajaki KAEF adalah penerbitan obligasi.

Emiten farmasi plat merah ini sebenarnya sudah mengantongi peringkat (rating) obligasi AA- dari PT Pefindo pada pertengahan tahun 2013 lalu. Djoko Rusdianto, Sekretaris Perusahaan KAEF menuturkan, rating tersebut akan kedaluwarsa pada April mendatang.

"Berhubung kami tetap menjajaki pencarian dana dari obligasi, kami akan memperbarui rating tersebut ke Pefindo," kata Djoko kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Namun, Djoko belum bisa membeberkan laporan keuangan yang bakal menjadi dasar pembaruan rating tersebut.

Emisi obligasi menjadi salah satu sumber pendanaan yang hendak diambil KAEF untuk menutupi kebutuhan capital expenditure (capex) senilai Rp 930 miliar di tahun ini. KAEF memang bakal menutupi Rp 600 miliar dari jumlah itu dari dana eksternal, sementara sisanya dari kas internal.

Selain dari obligasi, KAEF juga menjajaki pencarian dana eksternal lewat surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) dan pinjaman bank. Dana capex itu harus segera terpenuhi agar KAEF bisa mulai merealisasikan pembangunan pabrik baru di Banjaran, Bandung. 

Nilai investasi untuk pembangunan pabrik mencapai 35% dari belanja modal atau setara Rp 326,5 miliar. "Kami merencanakan untuk menyelesaikan master plan hingga groundbreaking pabrik tersebut di tahun ini," ungkap Djoko.

KAEF juga akan mengalokasikan capex untuk mengakuisisi PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia (InHealth). Namun, rencana akuisisi anorganik ini tidak semudah membalik telapak tangan. Soalnya, selain KAEF, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Jasindo juga sama-sama mengincar InHealth.

Bank Mandiri berniat mengakuisisi 80% saham Inhealth senilai Rp 1,75 triliun, sementara KAEF dan Jasindo masing-masing mengincar 10% saham Inhealth. Mengacu pada nilai dana akuisisi yang disiapkan Bank Mandiri, porsi 10% saham Inhealth setara dengan Rp 218,75 miliar.

Tak hanya itu, anggaran capex juga akan digunakan membangun fasilitas pabrik bahan baku yang memiliki kriteria khusus bidang farmasi di Surabaya, Jawa Timur. Rencana ekspansi KAEF keempat adalah membangun kantor & gudang PT Kimia Farma Trading and Distribution (KFTD),  anak usaha yang bergerak di bidang distribusi obat.

Terakhir, KAEF membangun klinik dan apotek baru guna memenuhi lonjakan permintaan seiring mulai diberlakukannya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di awal tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×