Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten PT Sentul City Tbk (BKSL) kini tengah naik daun. Ini terkait kembali adanya rumor pembelian saham di emiten properti tersebut. Kali ini giliran keluarga Sampoerna yang dikabarkan siap membeli 5% saham BKSL dari keluarga Cahyadi Kumala.
Kabar ini juga diperkuat dengan aktivitas perdagangan BKSL yang cukup kuat hingga Rabu siang (25/4). Salah satu broker yakni Nikko Sekuritas telah memborong saham BKSL sebesar 56,2 juta lembar saham dengan harga Rp 195 dalam waktu tiga hari terakhir.
Sebagai perbandingan, hari ini saham BKSL ditutup melemah ke level Rp 186 per saham atau sebesar 6 poin. Manajemen perusahaan properti tersebut mengaku tak tahu menahu terkait dengan transaksi tersebut.
"Saya belum tahu sama sekali terkait dengan hal tersebut," kata Keith Stephen Muljadi, Presiden Direktur BKSL saat ditemui KONTAN, Rabu (25/4).
Terkait dengan kepemilikan saham keluarga Cahyadi Kumala, menurut Stephen juga sudah tak banyak memiliki saham di BKSL lagi.
Meski demikian, Steve mengakui bahwa perusahaan tersebut baru saja berinvestasi lahan milik BKSL dengan membeli lahan sekitar 10 hektare di Sentul City.
Sebagai informasi saja, pada 31 Januari 2017 yang lalu, pendiri Mayapada Group, Dato' Sri Tahir melakukan pembelian saham PT Sentul City Tbk (BKSL) dengan nilai sebesar Rp 1,17 triliun.
Berdasarkan data RTI, 3,35 miliar saham milik perusahaan properti tersebut ditransaksikan di pasar negosiasi dengan harga sebesar Rp 350 per saham. Lewat pembelian tersebut, maka Jonathan Tahir, anak Dato Sri Tahir punya kepemilikan sebesar 6,07% dari saham BKSL.
Saat ini, Pemegang saham terbesar BKSL adalah PT Sakti Generasi Perdana yang menguasai 42,55% saham, sementara Stella Isabella Djohan memiliki 20,34% saham perusahaan tersebut. Sisanya, saham perusahaan dimiliki oleh publik sebesar 31,02%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News