kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jurus Henan Putihrai Asset Management racik reksadana sahamnya ungguli kinerja indeks


Kamis, 04 November 2021 / 11:06 WIB
Jurus Henan Putihrai Asset Management racik reksadana sahamnya ungguli kinerja indeks
ILUSTRASI. Gerai manajer investasi penerbit reksadana dan sekuritas Henan Putihrai saat Indonesia Financial Expo & Forum (IFEF) 2012


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sempat terpuruk, reksadana saham akhirnya perlahan mulai bangkit. Merujuk data Infovesta Utama, sepanjang Oktober, kinerja rata-rata reksadana saham yang tercermin dari Infovesta 90 Equity Fund Index berhasil naik 3,77%.

Walau demikian, jika dihitung sejak awal tahun, kinerja rata-rata reksadana saham masih terkoreksi 0,56%.

Hal ini berbanding terbalik dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berhasil mencatatkan pertumbuhan hingga 10,24% sepanjang sepuluh bulan pertama di tahun ini.

Kendati begitu, nyatanya beberapa Manajer Investasi masih mampu mengelola produknya hingga bisa melewati benchmarknya.

Baca Juga: Manajer Investasi Memilih Saham Fundamental Baik Agar Berkinerja Positif

Salah satu reksadana saham yang berhasil mencetak return lebih baik dari kinerja rata-rata dan IHSG tersebut adalah HPAM Ultima Ekuitas 1 milik Henan Putihrai Asset Management (HPAM). Reksadana ini berhasil mengalami pertumbuhan kinerja sebesar 12,21%.

Head of Business Development Division HPAM Reza Fahmi mengungkapkan, strategi yang digunakan HPAM dalam pengelolaan HPAM Ultima Ekuitas 1 adalah dengan berfokus pada saham-saham yang memiliki fundamental baik. Selain itu, pihaknya juga aktif dalam melakukan rotasi sektor allocation.

Ia mengungkapkan, dalam memilih saham, emiten yang dipilih adalah yang termasuk ke dalam growth stock. Selain itu, saham-saham yang memiliki potensi baik saat pembukaan ekonomi serta diuntungkan oleh perubahan harga komoditi juga menjadi pilihan.

“Sementara untuk sektor alokasi, kami cenderung mix karena setiap sektor diuntungkan saat pembukaan ekonomi, namun kita tinggal memilih momentum trade dan cyclical stocknya,” kata Reza kepada Kontan.co.id, Rabu (3/11).

Reza menambahkan, beberapa sektor yang jadi pilihan HPAM saat ini adalah sektor industrials, basic materials, energy, consumer cyclical, financial, dan infrastructures.

Jika merujuk Fund Fact Sheet HPAM Ultima Ekuitas 1, per 30 September, 10 saham yang menjadi top holdings adalah Astra International, Barito Pacific, Medco Energi, Mitra Pinasthika Mustika, Solusi Bangun Indonesia, Saratoga Investama, Surya Semesta, Chandra Asri, Solusi Sinergi Digital, dan Waskita Karya.

Pada sisa akhir tahun ini, Reza cukup optimistis masih akan ada upside untuk reksadana saham. Menurutnya, faktor pembatasan sosial yang semakin longgar, serta pasar yang sudah priced in sentimen tapering bisa berimbas positif karena tapering akan menormalisasi inflasi.

Baca Juga: Inilah saham yang paling cuan pada Oktober 2021 dan masih prospek untuk dibeli

Hanya saja, risiko yang membayangi adalah jika terjadi gelombang ketiga kasus Covid-19 secara cepat.

“Sejauh ini, kami belum ada rencana pengubahan strategi maupun alokasi, reprofiling baru dilakukan jika memang dibutuhkan,” imbuh Reza.

Reza masih optimistis top holdings pada HPAM Ultima Ekuitas 1, yakni BRPT, SSIA, TPIA, dan AKRA masih memiliki upside yang cukup baik.

Apalagi, saham-saham bluechip di LQ45 berpotensi mencatatkan kinerja yang apik. Oleh karena itu, ia optimistis pada akhir tahun nanti, produknya bisa mencatatkan kinerja 15%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×