Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan rupiah yang terjadi akhir-akhir ini membuat pemerintah meminta korporasi agar tak menyimpan cadangan valas dalam jumlah besar dan menjaga kebutuhan valasnya. Tujuannya untuk menahan agar rupiah tak anjlok lebih dalam.
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) merupakan salah satu emiten yang memiliki cadangan valas. Berdasarkan laporan keuangan semester I 2018, kas KLBF dalam bentuk dollar AS sebesar US$ 3,02 miliar. Jumlah ini naik 30% dari US$ 2,32 miliar pada akhir 2017.
Namun, Presiden Direktur KLBF Vidjongtius mengatakan, pihaknya tidak akan menjual valas karena jumlahnya tidak berlebihan.
Vidjongtius bilang valas KLBF hanya digunakan untuk membayar utang dagang dari impor bahan baku obat. Untuk menjaga agar tak banyak terimbas pelemahan rupiah, Vidjongtius bilang pihaknya telah melakukan hedging valas.
"Hedging hanya melalui natural hedging yaitu untuk membayar utang dagang dari impor bahan baku obat. Selain itu, tidak ada hedging kontrak lainnya," jelas Vidjongtius, Rabu (5/9).
Selain itu, ia juga menyinggung bahwa kinerja topline yang bertumbuh di semester I-2018, diestimasi akan meningkat sekitar 5% sepanjang tahun 2018.
"Sementara itu, sisi bottomline yang agak sedikit menurun akan kami tingkatkan dengan cara melakukan efisiensi di supply chain, proses produksi, biaya distribusi logistik, serta menambah satu hingga dua produk baru di tahun ini," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News