kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jumlah refund saat libur Natal rendah, begini rekomendasi saham GIAA


Sabtu, 16 Januari 2021 / 09:20 WIB
Jumlah refund saat libur Natal rendah, begini rekomendasi saham GIAA


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

Pemerintah akan mengintegrasikan maskapai penerbangan, termasuk Citilink Indonesia, dengan entitas lain untuk mengelola bandara, hotel, dan departemen toko serta candi borobudur. BUMN juga akan mengoperasikan holding perusahaan yang membawahi Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, GIIA, Inna Hotels and Resorts, Sarinah, dan PT Indonesia. Hingga Badan Pengembangan Pariwisata dan Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko.

Pemerintah percaya holding tersebut akan membantu pemulihan industri penerbangan dan pariwisata Indonesia. Tapi rencana tersebut gagal karena pandemi Covid-19.

Baca Juga: Simak, begini fokus bisnis Garuda Indonesia (GIAA) di tahun depan

Dari sisi balance sheet, GIAA akan segera merilis Obligasi Konversi Wajib (MBC). Manajemen Garuda Indonesia (GIAA) menyatakan obligasi akan diterbitkan dengan total nilai Rp 8,5 triliun secara bertahap hingga 2023. 

Langkah ini akan mendukung modal kerja GIAA dan memungkinkan perusahaan untuk bernegosiasi lebih lanjut dengan lessor pesawat. 

Hasan memberi rekomendasi hold saham GIAA dengan target harga Rp 440 menyiratkan EV / EBITDA 2021-2022 masing-masing 11,3 dan 11x. Semula Sucor memberi rekomendasi saham GIAA buy tapi karena harga saham GIAA telah menguat sekitar 70% dalam tiga bulan terakhir. 

Sucor menyebut, risiko yang bisa dihadapi GIAA ke depan adalah pembatasan penerbangan dan penundaan penerbitan MCB.

Pada tahun 2020, Hasan memperkirakan pendapatan GIAA mencapai US$ 2,27 miliar turun dari realisasi 2019 sebesar US$ 4,57 miliar. GIAA di tahun 2020diperkirakan kembali merugi sebesar US$ 1,28 miliar dari sebelumnya untung US$ 7 juta. 

Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) Memperkuat Penerbangan Kargo

Di tahun ini, Garuda Indonesia diperkirakan bisa membukukan pendapatan US$ 4,05 miliar dengan rugi bersih turun menjadi US$ 19 juta. Jumat (15/1), harga saham GIAA turun 0,96% di Rp 414 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×