kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jumlah peminat ORI kian bertambah


Selasa, 20 Oktober 2015 / 11:03 WIB
Jumlah peminat ORI kian bertambah


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Penjualan Obligasi Ritel Indonesia seri 12 (ORI012) sukses besar. Dari target semula Rp 20 triliun, pemerintah berhasil mendulang Rp 27,44 triliun atau tertinggi sepanjang sejarah.

Bahkan total pemesanan yang masuk sejatinya Rp 27,71 triliun. Namun, pemerintah tidak memenangkan investor yang memesan di atas Rp 3 miliar dengan satu kartu identitas.

Pemesan ORI012 berasal dari 45.298 investor ritel, yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Nah, yang menarik, Dari jumlah tersebut sekitar 63% atau 28.520 orang merupakan investor baru.

Artinya, mereka baru kali ini mencicipi legitnya ORI. Yang menarik, pemesan ORI012 didominasi investor berusia lebih dari 40 tahun , yakni 35.396 orang (71,48%) dengan volume pemesanan Rp 21,64 triliun atau sekitar 78,9%.

Ada kemungkinan, mereka tadinya memarkir duit di deposito. Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Loto Srinaita Ginting mengungkapkan, penerbitan ORI012 lebih tinggi dari target indikatif yang telah direvisi dari Rp 20 triliun menjadi Rp 25 triliun.

Minat masyarakat relatif meningkat karena tingginya kupon ORI 012, yakni 9% per tahun ini. Walhasil, "Dari 21 agen penjual, 18 agen berhasil mengumpulkan pemesanan di atas target," tutur Loto.

Pemesan dari DKI Jakarta mengambil porsi 37,1%. Sementara pemesan dari Indonesia Barat minus Jakarta mencapai 54,4%, sementara pembeli dari Indonesia Tengah dan Timur 8,5%.

Tingginya minat investor lantaran tren penurunan bunga deposito perbankan. Maklum, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) baru saja memangkas suku bunga penjaminan (LPS rate) dari 7,75% menjadi 7,5%.

"Rupiah juga mulai menguat, berpengaruh ke penurunan yield obligasi," tutur Loto. Menurut Loto, daya beli pegawai swasta dan wiraswasta terbilang tinggi.

Banyak juga pengusaha yang menunda investasi kala ekonomi memble. Mereka memarkirkan dana di ORI012. "Kategori pegawai pemerintah dan profesional adalah kategori baru yang kami cermati," ujarnya.

Salah satu agen penjual ORI012, Bank BNI meraih pemesanan Rp 4,41 triliun per 15 Oktober dari 8.288 nasabah. "Jumlah nasabah yang membeli ORI012 naik 82% dibandingkan ORI011," ungkap Sekretaris Perusahaan Bank BNI Tribuana Tunggadewi.

Direktur Consumer Banking Bank Mandiri Hery Gunardi menuturkan, pemesanan ORI012 mencapai Rp 3,69 triliun. Ini melampaui target awal Rp 3,37 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×