kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45907,02   3,68   0.41%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jumlah IPO di BEI terbanyak se-ASEAN sepanjang semester pertama 2020


Minggu, 19 Juli 2020 / 12:50 WIB
Jumlah IPO di BEI terbanyak se-ASEAN sepanjang semester pertama 2020
ILUSTRASI. Sepanjang semester pertama 2020, jumlah perusahaan yang mencatatkan saham di BEI atau IPO mencapai 28 perusahaan.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang semester pertama 2020, jumlah perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai 28 perusahaan. Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setia mengatakan, jumlah perusahaan yang melakukan intial public offering (IPO) di BEI merupakan yang terbanyak se-ASEAN.

“Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh Ernst & Young (EY) melalui Global IPO Trend: Q2 2020 yang dirilis pada 29 Juni 2020, Bursa Efek Indonesia memperoleh peringkat nomor 1 di ASEAN terkait penambahan jumlah perusahaan tercatat melalui IPO di periode sampai dengan Juni 2020,” ujar Nyoman, Kamis (16/7).

Nyoman menyebut, bila dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, jumlah perusahaan yang IPO meningkat sebesar 59% dan total nilai penawaran umum mengalami peningkatan sebesar 40%.

Baca Juga: Simak pencapaian pasar modal dalam negeri di pekan lalu

Bila dibandingkan, jumlah perusahaan yang listing di BEI dibandingkan dengan negara tetangga di ASEAN, memang menang telak. Malah, ada bursa negara tetangga yang sepanjang paruh pertama 2020 tidak mengalami penambahan jumlah emiten baru.

Di Bursa Efek Filipina misalnya, hanya terdapat 2 perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana atau IPO. Melansir website resmi The Philippine Stock Exchanges (Pse.com.ph), kedua perusahaan itu adalah Altus Property Ventures, Inc (kode saham APVI) yang listing pada 26 Juni 2020 dan  Century Properties Group, Inc (kode saham CPGP) yang listing pada 10 Januari 2020.

Bursa efek Thailand juga hanya kedatangan dua perusahaan baru sepanjang semester pertama 2020. Satu perusahaan tercatat di The Stock Exchange of Thailand (SET), yakni: Central Retail Corporation Public Company Limited (CRC) yang listing pada 20 Februari 2020 kemarin. Sementara satu perusahaan lagi tercatat di Market for Alternative Investment (MAI) yakni Yggdrazil Group Public Company Limited (YGG) yang listing pada 7 Januari 2020. MAI sendiri merupakan pasar saham alternatif untuk usaha kecil dan menengah di Thailand.

Melansir situs resmi Hanoi Stock Exchanges, sepanjang semester I-2020 terdapat 4 perusahaan anyar yang melantai di bursa negeri Paman Ho tersebut. Terakhir, Thaiholdings Joint Stock Company (THD) listing pada 19 Juni 2020.

Bursa Negeri Jiran Malaysia justru belum ketambahan perusahaan baru sepanjang enam bulan pertama 2020.

Nyoman mengatakan, sampai dengan 10 Juli 2020,  terdapat 19 perusahaan yang berencana melakukan pencatatan saham di BEI. Sebanyak 9 perusahaan berasal dari sektor trade, service and investment, 3 perusahaan dari sektor property, real estate dan building construction, 2 perusahaan dari sektor consumer good industry, 2 perusahaan dari sektor agriculture, dan 3 perusahaan lainnya merupakan perusahaan yang bergerak pada sektor basic industry & chemicals, infrastructure utilities & transportation, serta finance.

“Harapan kami tentunya kondisi ke depan akan semakin kondusif sehingga dapat menambah keyakinan perusahaan untuk dapat menggalang dana melalui pasar modal,” imbuh Nyoman.

Baca Juga: Sepekan ke depan, IHSG masih berpotensi melanjutkan penguatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×