kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jual saham Plaza Indonesia (PLIN), laba INPP melonjak 2.559% jadi Rp 2 triliun


Selasa, 03 Maret 2020 / 07:10 WIB
Jual saham Plaza Indonesia (PLIN), laba INPP melonjak 2.559% jadi Rp 2 triliun
ILUSTRASI. Bali Kuta Beachwalk atau Beachwalk Bali yang dikembangkan Indonesian Paradise Property Tbk INPP. Indonesian Paradise Property (INPP) mengantongi laba penjualan entitas asosiasi sebesar Rp 1,58 triliun.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) mencetak lonjakan laba di sepanjang tahun lalu. Emiten hotel ini mengantongi laba bersih Rp 2,02 triliun. Laba bersih ini melonjak 2.559% atau lebih dari 26 kali ketimbang tahun 2018.

Lonjakan laba ini terjadi karena penjualan entitas asosiasi. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Senin (2/3), INPP mengantongi laba penjualan entitas asosiasi sebesar Rp 1,58 triliun.

Laba ini berasal dari penjualan saham PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN). Pada bulan Juni 2019, INPP melepas seluruh investasi saham di PLIN. Sebelumnya, INPP memiliki 42,55% saham PLIN. Atas transaksi tersebut, pemilik Hotel Harris Tuban Bali dan Sheraton Bali Kuta Resort ini mencatat laba penjualan entitas asosiasi sebesar Rp 1,58 triliun.

Baca Juga: Gelar rights issue, Indonesian Property (INPP) siap cari peluang bisnis

Tak cuma mencetak laba dari penjualan saham, INPP pun mampu mencatat kenaikan pendapatan dobel digit pada tahun lalu. Pendapatan perusahaan subsektor perhotelan ini naik 16,84% menjadi Rp 990,2 miliar di tahun lalu.

Pendapatan INPP ditopang oleh penjualan proyek komersial sebesar Rp 403,16 miliar. Porsi pendapatan terbesar selanjutnya berasal dari pendapatan berulang hotel sebesar Rp 339,65 miliar. Sementara itu, penjualan properti INPP tercatat sebesar Rp 157,37 miliar.

Di akhir 2019, INPP mencatat total aset sebesar Rp 7,98 triliun tumbuh 14,65% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 6,96 triliun. Tercatat kas dan setara kas sebesar Rp 627,64 miliar.

Baca Juga: Ibu kota pindah, Indonesian Paradise (INPP) akan kembangkan mixed used di Kaltim

Sementara itu, jumlah liabilitas tercatat sebesar Rp 1,65 triliun dengan jumlah ekuitas sebesar Rp 6,33 triliun. Liabilitas INPP turun 36,40% dari Rp 2,61 triliun di tahun 2018. "Penurunan ini disebabkan karena adanya pelunasan sebagian pinjaman bank luar negeri," ungkap Ispandiati Makmur, Sekretaris Perusahaan INPP dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin (2/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×