Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) optimistis volume lalu lintas di ruas tolnya bisa tumbuh 4% menjadi 953,13 juta kendaraan hingga akhir tahun ini. Hingga semester I lalu, lalu lintas di tol milik JSMR baru mencapai 464,6 juta kendaraan atau 48,6% dari target perusahaan.
Direktur Keuangan Jasa Marga Reynaldi Hermansjah menuturkan, dengan asumsi target trafik kendaraan tersebut tercapai, maka pendapatan JSMR tahun ini ditaksir mencapai Rp 4,2 triliun. Rynaldi yakin, target tersebut akan tercapai, mengingat di semester kedua ini terdapat momen mudik Lebaran dan liburan akhir tahun.
Biasanya, di dua momen ini, volume kendaraan yang lewat di ruas tol JSMR selalu melonjak. Optimisme Rynaldi juga didasari penjualan otomotif tahun ini yang melaju lebih cepat ketimbang tahun lalu.
Per Juni 2010, JSMR telah mengoperasikan tol sepanjang 531 kilometer. Panjang itu setara 72% dari total panjang tol di Indonesia.
Pada semester I, total pendapatan JSMR mencapai Rp 2,1 triliun, tumbuh 23,53% ketimbang periode sama 2009 yang sebesar Rp 1,7 triliun. Adapun laba bersihnya tumbuh 63%, dari Rp 395,7 miliar menjadi Rp 647,6 miliar.
Direktur Utama JSMR Frans S. Sunito mengatakan, peningkatan pendapatan di semester I disebabkan beberapa hal. Pertama, trafik pengguna jalan tol naik sebesar 2,6% atau sebanyak 11,7 juta kendaraan. Kedua, JSMR mendapat tambahan pendapatan menyusul pengoperasian ruas Bogor Outer Ring Road tahap I.
Sampai akhir tahun, JSMR menargetkan pengoperasian dua ruas tol baru, yaitu ruas Semarang-Ungaran seksi I sepanjang 12 km dan ruas Surabaya-Mojokerto seksi I sepanjang 3 km.
Menurut Reynaldi, saat ini kedua ruas tol tersebut tengah dalam tahap penyempurnaan. JSMR berharap, kedua proyek tadi sudah bisa beroperasi di kuartal IV tahun ini.
Reynaldi menambahkan, dua ruas tol itu merupakan bagian dari tujuh ruas tol baru yang tengah digarap JSMR. Lima ruas lain adalah Bogor Outer Ring Road tahap II, Gempol-Pasuruan, Cengkareng-Kunciran, Kunciran-Serpong, dan JORR W2 Ulujami-Kebon Jeruk.
Untuk membangun lima proyek tolitu, tahun ini, JSMR menyiapkan belanja modal Rp 2,4 triliun. Pada periode Januari-Juni 2010, total belanja modal yang sudah terealisasi baru Rp 800 miliar. Reynaldi optimistis, hingga akhir tahun seluruh belanja modal akan habis terpakai.
Selain dari kas internal, JSMR akan membiayai belanja modal dari penerbitan obligasi Rp 1,5 triliun. Saat ini JSMR tengah menanti izin dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). "Kami berharap pernyataan efektif dari Bapepam-LK diperoleh maksimal kuartal IV nanti," ujar Reynaldi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News