kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi ground breaking pabrik baterai kendaraan listrik, saham ANTM dan TINS menguat


Rabu, 15 September 2021 / 11:59 WIB
Jokowi ground breaking pabrik baterai kendaraan listrik, saham ANTM dan TINS menguat
ILUSTRASI. Proyek pabrik baterai kendaraan listrik akhirnya dimulai.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek pabrik baterai kendaraan listrik akhirnya dimulai. Hari ini (15/9), Presiden Joko Widodo menyaksikan peletakan batu pertama atau groundbreaking pabrik baterai untuk kendaraan listrik milik PT HKML Battery Indonesia yang terletak di Karawang New Industrial City.

Adapun pada Desember 2020 silam, Kementerian Investasi dan konsorsium Hyundai serta LG telah menandatangani kerjasama pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik. Konsorsium asal Korea Selatan bakal bermitra dengan Indonesia Battery Corporation yang beranggotakan PT Inalum, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Pertamina, PT Perusahaan Listrik Negara, dan Contemporary Amperex Technology Co. Ltd

Pada penutupan perdagangan sesi pertama Rabu (15/9), harga saham ANTM, yang merupakan salah satu anggota holding baterai listrik, ditutup menguat 1,21% ke level Rp 2.500 per saham. Namun, saham ANTM sempat terjerembab ke zona merah di awal perdagangan, yakni ke level Rp 2.460 per saham.

Baca Juga: Harga emas Antam naik Rp 4.000 ke Rp 936.000 per gram pada hari ini, Rabu (15/9)

Saham emiten tambang pelat merah lainnya, yakni PT Timah Tbk (TINS) juga ikut menguat 1% ke level Rp 1.515 pada perdagangan sesi pertama. Sama seperti ANTM, saham TINS juga sempat berada di zona merah dengan melemah ke level Rp 1.490.

Hal berbeda dialami oleh PT Vale Indonesia Tbk (INCO), yang merupakan produsen nikel dalam matte terbesar. Saham INCO terpantau bergeming di level Rp 5.025. Meski demikian, pergerakan saham INCO cukup fluktuatif hari ini, dengan beberapa kali bergerak melemah dan menguat. 

Baca Juga: Timah (TINS) masih mantap mengejar target produksi 30.000 ton bijih timah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×