Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) mencatatkan peningkatan penjualan pada kuartal I 2024. Namun, laba bersih perusahaan mengalami penurunan meskipun ada peningkatan penjualan di periode tersebut.
Menurut laporan keuangan, JARR mencatat penjualan sebesar Rp 826,99 miliar pada kuartal I 2024. Angka ini mengalami penurunan sebesar 21,40% secara tahunan atau year-on-year (YoY) dari Rp 1,05 triliun pada kuartal I 2023.
Secara rinci, penjualan segmen fatty acid methyl ester (FAME) menjadi yang tertinggi dengan nilai Rp 758,57 miliar. Segmen ini merupakan hasil olahan minyak sawit untuk biodiesel.
Selanjutnya, segmen palm fatty acid distillate (PFAD) menyumbang Rp 25,93 miliar, segmen crude glycerine Rp 19,53 miliar, dan segmen minyak goreng Rp 11,09 miliar.
Baca Juga: Jhonlin Agro Raya (JARR) Optimis Penjualan Biodiesel Meningkat Tahun Ini
Di samping itu, segmen kernel berkontribusi sebesar Rp 6,59 miliar, segmen fatty matter Rp 4,37 miliar, dan segmen tandan buah segar (TBS) Rp 880,79 juta.
Sebesar 47% dari total penjualan atau sekitar Rp 385,69 miliar dilakukan oleh JARR kepada PT Pertamina Patra Niaga pada kuartal I 2024.
Berdasarkan keterbukaan informasi, JARR dan Pertamina Patra Niaga telah menandatangani kontrak pengadaan biodiesel atau Fatty Acid Methyl Ester (FAME) pada 11 Januari 2024.
Beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp 761,73 miliar pada kuartal I 2024, mengalami penurunan dari Rp 981,97 miliar pada kuartal I 2023.
Akibatnya, laba kotor turun menjadi Rp 65,26 miliar pada Maret 2024, mengalami penurunan sebesar 7,04% YoY dari Rp 70,20 miliar.
JARR mencatat laba bersih sebesar Rp 30,13 miliar pada Maret 2024. Angka ini naik sebesar 40,92% YoY dari Rp 21,38 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Total aset JARR mencapai Rp 3,61 triliun per 31 Maret 2024, mengalami penurunan tipis dari Rp 3,65 triliun per 31 Desember 2023.
Perusahaan memiliki total liabilitas sebesar Rp 2,13 triliun pada kuartal I 2024, mengalami penurunan dari Rp 2,21 triliun pada akhir tahun 2023. Sementara itu, jumlah ekuitas naik menjadi Rp 3,61 triliun pada Maret 2024.
Kas dan setara kas pada akhir periode mencapai Rp 192,25 miliar pada kuartal I 2024, meningkat dari Rp 165,52 miliar pada kuartal I 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News