Reporter: Dityasa H Forddanta |
JAKARTA. Potensi bisnis kakao di Indonesia masih sangat besar. Hal Itu ditunjukkan dengan semakin banyaknya industri kakao di pasar lokal. Bahkan, belakangan ini semakin banyak pelaku pasar yang mulai menggarap bisnis ini.
Bihar Sakti Wibowo, Direktur Utama Jakarta Future Exchange (JFX), dalam keterangan resminya mengatakan, sejak Kontrak Berjangka Kakao diberlakukan di pasar lokal, semakin banyak industri kakao yang memproduksi komoditas yang banyak disukai oleh kaum wanita ini. "80% produksi kakao sudah diserap seluruhnya oleh industri dalam negeri," imbuhnya.
Lebih lanjut Bihar menjelaskan, pertumbuhan industri ini mampu menciptakan lapangan kerja dan menghidupi banyak penduduk Indonesia, khususnya para petani kakao. Sayangnya, para petani tersebut masih mengacu pada harga New York yang mewakili kepentingan konsumen.
Melihat momentum yang ada, Bihar menilai, sudah saatnya petani kakao mengacu pada harga kakao di JFX yang mewakili kepentingan produsen. Berbagai upaya dilakukan manajemen demi mewujudkan hal tersebut, salah satunya dengan mengadakan diskusi bersama beberapa analis komoditas hari ini di Jakarta.
"Sudah saatnya kita menjadi price maker, bukan price taker," pungkas Bihar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News