Sumber: CNBC,Reuters | Editor: Sanny Cicilia
TOKYO. Jepang mengumumkan sejumlah data ekonomi pagi ini, Jumat (28/4). Beberapa data meleset dari perkiraan pasar sementara penjualan ritel menunjukkan perbaikan.
Inflasi inti Jepang, yang memasukkan hitungan harga energi dan tidak ada harga bahan makanan segar, menunjukkan kenaikan 0,2% pada bulan Maret 2017 dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.
Indeks harga konsumen inti ini meleset ketimbang perkiraan rata-rata ekonom yaitu 0,3%. Meski begitu, pertumbuhan core CPI ini merupakan yang tercepat sejak April 2015.
Dalam dua tahun terakhir, inflasi Jepang merayap dekat 0%, sementara Bank of Japan (BOJ) menargetkan pertumbuhan ambisius 2%.
Selain itu, produksi industri Jepang turun 2,1% pada bulan Maret dibanding bulan sebelumnya. Bukan hanya meleset dari perkiraan polling Reuters yaitu terjadi penurunan 0,8%, data ini memberi sinyal ada pelambatan sementara di produksi industri.
Pada bulan Februari, industri di Jepang masih mencatat kenaikan 3,2% hasil produksi dibanding Januari. Dari hasil survei yang dilakukan Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang, korporasi memperkirakan ada kenaikan 8,9% produksi pada April dan penurunan 3,7% lagi pada Mei.
Yang cukup tak terduga adalah kenaikan penjualan retail Jepang yaitu sebesar 2,1% di bulan Maret dibanding setahun sebelumnya. Pasar memperkirakan sebelumnya kenaikan hanya 1,5%.
Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi juga membawa kabar baik yaitu tingkat pengangguran bertahan di level 2,8% pada bulan Maret. Angka ini juga lebih baik ketimbang perkiraan ekonom yaitu 2,9%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News