CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Jepang, AS, dan Kanada menjadi negara tujuan ekspor edamame beku Austindo (ANJT)


Selasa, 19 Januari 2021 / 07:40 WIB
Jepang, AS, dan Kanada menjadi negara tujuan ekspor edamame beku Austindo (ANJT)


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) berniat memperbesar bisnis edamame dan sagu. Emiten agribisnis ini akan mulai menjual edamame beku dengan merek dagang Edashi pada tahun ini.

Austindo bakal menjual produk siap saji ini ke pasar domestik dan ekspor. Direktur Keuangan ANJT Lucas Kurniawan mengatakan, Jepang, Amerika Serikat (AS), dan Kanada menjadi negara tujuan ekspor edamame beku ANJT pada tahun ini.

Pasalnya, pasar edamame beku di Jepang merupakan pasar yang telah berkembang dengan baik. Sementara AS dan Kanada dipilih karena rekan strategis ANJT, yakni PT Gading Mas Indonesia Teguh (GMIT) telah memiliki jaringan pemasaran di kedua negara tersebut.

"Setelah produksi komersial di tahun 2021 dimulai, kami akan mengkaji dan berupaya untuk mengembangkan pasar ekspor kami ke negara lain selain Jepang, AS, dan Kanada," ucap Lucas saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (18/1).

Tak berhenti pada produk edamame beku, ANJT juga akan mulai mengekspor produk sagu ke Jepang. Menurut Lucas, ekspor sagu perdana difokuskan ke Jepang karena penggunaan sagu untuk industri makanan dan industri bahan makanan di Jepang merupakan yang paling berkembang dibandingkan negara lainnya. Sejauh ini, seluruh sagu buatan ANJT baru dijual ke pasar domestik.

Baca Juga: Kinerja Emiten Membaik Terkerek Harga CPO, Ini Saham yang Direkomendasikan

Meskipun begitu, ekspor ke Jepang untuk bahan makanan seperti sagu dan makanan siap saji seperti edamame beku membutuhkan proses uji coba dan pemeriksaan yang cukup panjang serta kompleks. Pasalnya, Jepang menerapkan standard yang sangat tinggi. Sejauh ini, ANJT telah melaksanakan tiga kali trial shipment ke Jepang pada 2019 tapi terhenti pada 2020 karena pandemi Covid-19.

Di sisi lain, dengan kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, ANJT melihat penyerapan volume tepung sagu di pasar Jepang mengalami penurunan yang cukup signifikan. "Namun, kami tetap meneruskan proses uji coba dan pemeriksaan oleh calon pembeli kami di Jepang dan berharap pada saat penyerapan pasar telah pulih, kami akan dapat segera realisasikan ekspor ke Jepang," kata dia.

Untuk itu, dalam menghadapi ketidakstabilan permintaan akibat pandemi Covid-19, ANJT tetap akan fokus untuk meningkatkan upaya efisiensi dan produktivitas melalui peningkatan level ekstraksi tepung sagu. Selain itu, ANJT juga akan melakukan pengembangan pasar domestik di wilayah geografis yang belum disentuh. 

Baca Juga: Austindo (ANJT) mampu raup laba di kuartal III 2020 meski volume produksi turun



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×