kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,31   6,47   0.72%
  • EMAS1.383.000 0,36%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Jelang tengah hari, rupiah makin loyo ke level Rp 14.113 per dolar AS


Jumat, 29 November 2019 / 11:40 WIB
Jelang tengah hari, rupiah makin loyo ke level Rp 14.113 per dolar AS
ILUSTRASI. Seorang teller menunjukan mata uang dollar di salah satu gerai money changer di Jakarta, Jumat (2/3). KONTAN/Fransiskus Simbolon/02/03/2018


Reporter: Danielisa Putriadita, Intan Nirmala Sari, Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah makin melemah di hadapan dolar AS menjelang tengah hari ini. Mengutip Bloomberg pada Jumat (29/11) pukul 11.30 WIB, rupiah bertengger di level Rp 14.113 per dolar AS.

Artinya rupiah hari ini sudah melemah 0,15% dari penutupan kemarin di level Rp 14.092 per dolar AS.

Rupiah kompak melemah bersama sederet mata uang Asia lain. Dolar Singapura, dolar Taiwan, rupee India, peso Filipina, hingga baht Thailand.

Won Korea Selatan menjadi yang paling loyo di hadapan USD dengan melemah 0,19%.

Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri memperkirakan rupiah masih bisa kembali melemah hari ini. Penyebabnya, ketidakpastian perang dagang antara AS dengan China masih berlanjut.

Baca Juga: Waduh, IHSG turun lagi ke 5.942 pada Jumat pagi

Terlebih Presiden AS Donald Trump menandatangani UU Hak Asasi Manusia dan Demokrasi Hong Kong. "Ini membuat pembicaraan kesepakatan dagang antara kedua negara yang hampir selesai makin rumit," kata dia. Jika perang dagang kembali berkecamuk, kurs the greenback, yang merupakan aset lindung nilai, kembali di atas angin.

Analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan menambahkan, dari dalam negeri belum ada sentimen domestik yang mampu menopang mata uang Garuda. 

Karena itu, dia memperkirakan rupiah kembali terdepresiasi dan bergerak di rentang Rp 14.060-Rp 14.115 per dollar AS. Sementara Reny memprediksi rupiah melemah dan bergerak di kisaran Rp 14.080-Rp 14.136 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×