Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga terus emas menguat mendekati puncak delapan tahun pada hari Rabu (1/7). Terangkat kenaikan permintaan akan logam safe-haven karena kekhawatiran terhadap dampak lonjakan kasus baru virus corona (Covid-19) di seluruh dunia terhadap ekonomi global.
Melansir Reuters pada pukul 11.11 WIB, harga emas spot naik 0,1% pada US$ 1.782,67 per ons troi, setelah mencapai tertinggi sejak awal Oktober 2012 di US$ 1.785,46 di sesi sebelumnya.
Sedangkan harga emas berjangka AS stabil di level US$ 1.800,60. "Pendorong yang jelas adalah jumlah besar dana yang disuntikkan ke dalam sistem moneter global. Semua uang itu perlu untuk menemukan rumah dan pasar emas dipandang sebagai tempat yang lebih aman bagi investor untuk menggunakan uang itu untuk bekerja," kata Michael McCarthy, chief strategist CMC Markets.
Baca Juga: Sempat rekor US$ 1.800, DBS sebut harga emas bisa menembus US$ 1.900
Kasus baru virus corona di Amerika Serikat (AS) bisa lebih dari dua kali lipat menjadi 100.000 per hari jika lonjakan saat ini semakin tak terkendali. Sebagaimana peringatan yang diutarakan pakar penyakit menular pemerintah pada hari Selasa.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell berjanji untuk melakukan lebih banyak untuk ekonomi. Wabah virus corona yang telah menginfeksi lebih dari 10,48 juta orang di seluruh dunia sejauh ini.
Emas cenderung mendapat manfaat dari langkah-langkah stimulus dari bank sentral karena secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.
"Namun, apa yang menahan emas hari ini adalah sentimen risk-on dan dolar belum melemah secara meyakinkan terhadap euro. Setelah itu terjadi, emas akan mulai benar-benar membuat beberapa angin menuju US$ 1.800," kata Stephen Innes, kepala strategi pasar di jasa keuangan perusahaan AxiCorp.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News