kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.921   9,00   0,06%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Jelang Rilis Data Inflasi dan Suku Bunga AS, Bursa Asia Menghijau Hari Ini


Selasa, 13 Desember 2022 / 19:30 WIB
Jelang Rilis Data Inflasi dan Suku Bunga AS, Bursa Asia Menghijau Hari Ini
ILUSTRASI. Bursa saham Asia. (Kyodo)


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham di Asia pada Selasa (13/12) mayoritas ditutup naik. Menurut tim riset Phillip Sekuritas Indonesia, kenaikan bursa Asia terjadi menjelang rilis data inflasi  Amerika Serikat (AS) nanti malam dan pengumuman hasil pertemuan kebijakan bank sentral AS Federal Reserve. 

Di sisi lain, laju kenaikan indeks saham regional dibatasi oleh ketidakpastian atas lonjakan kasus penularan virus Covid-19 di China.

Perlambatan pada laju inflasi AS akan memperkuat optimisme bahwa Federal Reserve akan menunda kenaikan suku bunga acuan di tahun depan. Laju inflasi yang keluar lebih tinggi dari ekspektasi akan mengundang retorika tegas (hawkish) dari Federal Reserve yang besok diramal menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps).

Federal Reserve telah berulang kali memperingatkan bahwa tingkat inflasi yang sulit turun atau tetap tinggi akan mendorong puncak kenaikan suku bunga acuan ke level yang lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.

Baca Juga: Didorong Sentimen Global, IHSG Berpotensi Melanjutkan Penguatan Pada Rabu (14/12)

Dari sisi makro ekonomi, investor mencerna rilis perhitungan akhir (final) data inflasi Jerman yang turun 0,50% secara bulanan dan naik 10.0% secara tahunan pada bulan lalu, setelah naik 0,9% secara bulanan dan naik 10,4% secara tahunan di bulan Oktober. Ini adalah penurunan inflasi yang pertama dalam setahun terakhir.

Dari Australia, sentimen konsumen tetap sangat pesimis dan tingkat kepercayaan dunia usaha berubah negatif untuk pertama kali di tahun ini. Kondisi ini terjadi setelah serangkaian kenaikan suku bunga acuan secara agresif membebani ekonomi.

Data Westpac Consumer Sentiment Index naik 3% ke level 80 di bulan Desember, di tengah ekspektasi bahwa siklus kenaikan suku bunga akan segera berakhir sehingga memperbaiki tingkat kepercayaan di kalangan masyarakat pemilik kredit pemilikan rumah (KPR).

Angka untuk bulan Desember ini menandakan kenaikan untuk pertama kali sejak September, namun masih jauh di dalam zona kontraksi selama 10 bulan beruntun.

Sementara itu, data National Australia Bank Business Confidence Index turun 4 poin ke level -4 di bulan November. Ini adalah penurunan pertama ke teritori negatif sejak Desember 2021 di tengah lonjakan inflasi dan kenaikan suku bunga.

Baca Juga: Bursa Saham Asia Menguat Ditopang Optimisme Jelang Keputusan Suku Bunga The Fed

Selain rilis data inflasi AS dan kenaikan suku bunga oleh sejumlah bank sentral besar dunia, fokus perhatian investor pekan ini juga akan tertuju pada rilis sejumlah data ekonomi dari China, seperti fixed asset investment, industrial production, penjualan ritel, tingkat pengangguran dan indeks harga rumah.

Semua data ini akan memberikan informasi mengenai dampak ekonomi dari kebijakan ketat Zero-covid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×