kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jelang rapat FOMC, rupiah tersungkur ke Rp 14.941 per dollar AS


Rabu, 26 September 2018 / 10:23 WIB
Jelang rapat FOMC, rupiah tersungkur ke Rp 14.941 per dollar AS
ILUSTRASI. Mata uang rupiah pecahan Rp 50000 sebagai ilustrasi saham


Reporter: Grace Olivia | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengawali perdagangan hari ini, Rabu (26/9), nilai tukar rupiah kembali tersungkur di hadapan dollar Amerika Serikat (AS). Rupiah melemah jelang gelaran pertemuan pejabat The Federal Reserves atau FOMC meeting nanti malam untuk menentukan tingkat suku bunga acuan Negeri Paman Sam tersebut.

Mengutip Bloomberg, kurs rupiah di pasar spot hari ini pukul 10.00 WIB berada di level Rp 14.941 atau melemah 0,16% dari posisi sebelumnya. Setali tiga uang, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia juga tercatat melemah 0,3% ke level Rp 14.938 per dollar AS pagi ini.

Sementara, indeks dollar tercatat menguat tipis 0,02% ke posisi 94,149 di pasar spot.

Analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan, mengatakan, nilai tukar rupiah pagi ini tertekan oleh ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed yang akan ditentukan besok dini hari. "Seperti yang sudah diharapkan, The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sehingga mendorong lagi permintaan dollar AS yang lebih tinggi," ujar Yudi, Rabu (26/9).

Selain itu, pelaku pasar juga menanti pernyataan-pernyataan Bank Sentral Amerika tersebut mengenai arah kebijakan selanjutnya. Pernyataan yang hawkish tentu akan menggiring pada kenaikan suku bunga The Fed lanjutan dan dollar AS terus menguat.

Isu perang dagang antara AS dan China juga masih menjadi pendorong penguatan dollar. Di tengah ketidakpastian, mata uang the greenback tersebut menjadi aset investasi yang paling diincar saat ini.

Sementara, Yudi melihat, dari dalam negeri rupiah belum mendapat sokongan karena nihilnya data atau event penting yang membawa sentimen positif. "Sekarang tinggal menunggu tanggapan dari Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia terhadap apapun hasil pertemuan FOMC malam ini," kata dia.

Menurutnya, langkah BI ikut menaikkan suku bunga merupakan sebuah upaya untuk menjaga stabilitas nilai tukar. Namun, tren depresiasi rupiah ia prediksi masih akan berlanjut selama sentimen pendukung penguatan dollar masih bergulir dan isu domestik seperti defisit neraca transaksi berjalan juga belum teratasi.

"Mungkin rupiah menguat seteah BI menaikkan suku bunga nanti, tapi terbatas. Bahkan mungkin hanya mengoreksi nilai dari pelemahan yang sudah terjadi," ujar Yudi.

Adapun, ia memprediksi kurs rupiah akan bergerak dalam rentang 14.940 - 15.000 sepanjang hari ini hingga besok, terutama jika The Fed menaikkan suku bunga dan mengeluarkan pernyataan-pernyataan hawkish dalam pertemuan FOMC yang berakhir besok tersebut.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×