kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Jelang pidato Yellen, bursa Asia melaju


Jumat, 27 Mei 2016 / 08:44 WIB
Jelang pidato Yellen, bursa Asia melaju


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Bursa Asia dibuka menguat pada transaksi pagi ini (27/5). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.08 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific melaju 0,3% menjadi 127,76. Meski demikian, sepanjang bulan ini, indeks acuan di kawasan regional ini turun 2,6%.

Sementara itu, indeks Topix Jepang naik 0,4%. Sementara, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,4%, indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru naik 0,3%, dan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,3%.

Kenaikan bursa Asia menuju kenaikan mingguan untuk lima pekan beruntun. Saat ini, investor menunggu pernyataan dari Pimpinan The Federal Reserve Janet Yellen. Yellen dijadwalkan akan menyampaikan pidatonya setelah pasar saham Asia ditutup hari ini dalam sebuah acara di Massachusetts.

"Kami masih sedikit hati-hati. Yellen sepertinya akan meneruskan retorika untuk menaikkan suku bunga dan itu rencana mereka. Pasar saham masih menawarkan value untuk jangka menengah," jelas Mark Lister, head of provate wealth research Craigs Investment Partners di Wellington.

Sejumlah anggota The Fed memproyeksi bank sentral AS akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak dua kali pada tahun ini. Yellen dapat menggunakan pidatonya hari ini untuk memberikan sinyal ke mana arah kebijakan mereka.

Spekulasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga pada pertemuan Juni mendatang kembali menurun menjadi 28%, level yang sama dengan pekan lalu, setelah sebelumnya naik 34% .

Sementara itu, bursa Jepang mendaki di tengah spekulasi bahwa pemerintahan Shinzo Abe akan menunda rencana kenaikan pajak penjualan. Menurut media lokal Jepang, alasan penundaan tersebut karena melihat perlambatan ekonomi globak dampak gempa bumi Kumamoto pada bulan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×