Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Menjelang perayaan Natal, posisi dollar AS masih perkasa terhadap euro. Hal ini ditunjukkan oleh data yang dihimpun Bloomberg. Pada pukul 08.30 waktu Tokyo, dollar menguat 0,1% menjadi US$ 1,3181 per euro dari posisi penutupan di New York pada 21 Desember lalu. Pada waktu itu, dollar sempat menguat 0,4%.
Sementara, jika berhadapan dengan yen, nilai tukar dollar menguat 0,2% menjadi 84,43 yen. Sedangkan posisi euro berada di level 111,27 yen dari sebelumnya 111,08 yen.
Isu fiscal cliff di AS masih menjadi kecemasan terbesar investor. Hal itu yang mendongkrak permintaan aset-aset haven, di mana salah satunya yaitu dollar AS.
"Mayoritas pelaku pasar memiliki asumsi bahwa diskusi fiscal cliff akan sukses. Namun belakangan, kegagalan Boehner dalam mendapat suara pada voting untuk 'rencana B' di parlemen sangat mengejutkan bagi pasar finansial. Jika kondisi ini berlanjut, maka pasar finansial akan terpukul dan meningkatkan permintaan dollar AS," urai Robert Rennie, chief currency strategist Westpac Banking Corp di Sydney.
Sekadar tambahan informasi, pelemahan yen terjadi seiring pernyataan Perdana Menteri terpilih Jepang, Shinzo Abe, bahwa dia akan mempertimbangkan untuk mengubah regulasi pada Bank of Japan jika bank sentral tersebut gagal merevisi target inflasi naik menjadi 2% pada bulan depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
