kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jelang natal dan tahun baru, saham ritel mana yang masih menarik?


Senin, 12 November 2018 / 17:37 WIB
Jelang natal dan tahun baru, saham ritel mana yang masih menarik?
ILUSTRASI. Potongan Harga di Gerai Pakaian di Mal Senayan City


Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Periode akhir tahun bisa menjadi kesempatan perusahaan ritel untuk meningkatkan performa keuangannya. Maklumlah, selera belanja masyarakat lebih tinggi ketika musim liburan datang saat natal dan tahun baru, sehingga mendongkrak angka penjualan.

Beberapa perusahaan di kuartal III lalu mencatat pertumbuhan kinerja baik dari pendapatan maupun laba. Mereka antara lain PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC), dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)

Sedangkan PT Hero Supermarket Tbk (HERO), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) mengalami penurunan pendapatan.

Muhammad Nafan Aji, analis Binaartha Sekuritas mengatakan kinerja emiten sektor peritelan masih prospektif mengingat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih baik dari konsensus. Biasanya setelah lebaran, para pelaku pasar lebih mengerem keinginan untuk berbelanja. Namun, tidak perlu dikhawatirkan karena akhir tahun 2018 masih ada momen natal dan tahun baru yang akan membuat tingkat konsumsi tinggi kembali. Tentu saja hal ini bisa dimanfaatkan emiten untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja sebelum tutup tahun.

“Apalagi emiten selalu memberikan diskon besar saat-saat momen tersebut, sehingga itu akan menstimulus niat pelaku pasar untuk berbelanja lebih banyak,” kata Nafan pekan lalu.

Sementara Analis Indo Premier Sekuritas, Mino menilai, momen natal dan tahun baru tentunya akan memberikan sentimen positif ke sektor peritel. Namun, memang, pengaruh terhadap kinerja keuangan tidak akan terlalu berdampak banyak karena secara historikal kinerja ritel akan lebih dipengaruhi oleh momen lebaran dan puasa.

"Porsi penjualan di kuartal-IV di mana ada event natal dan tahun baru porsinya di kisaran 21%-28% dari total penjualan sepanjang tahun. Sehingga, tidak cukup kuat untuk mendongkrak kinerja di akhir tahun. Di samping itu, jumlah orang yang ikut merayakan momen ini tidak sebanyak ketika momen puasa dan lebaran," kata Mino.

Nafan menilai RALS dan MAPI masih lebih menarik dibanding emiten peritel lainnya, karena lebih defensif di saat ketidakpastian pasar sepanjang tahun 2018. Keduanya juga mampu mencatat kinerja positif dari segi pendapatan dan laba kuartal III-2018.

Rekomendasi dia dengan harga target harga masing-masing Rp 1.420 dan Rp 900.

Sedangkan meski kinerja AMRT baik, Nafan menilai, PER terlalu tinggi 72 kali.

Begitu juga dengan Mino, lebih merekomendasikan RALS dan MAPI dengan target harga Rp 1.550 per saham dan Rp 900 per saham.

Alasannya, kinerja solid, likuid dan tren harga masih bullish.

Sementara MPPA dan LPPF tren pergerakan sahamnya bearish. Sedangkan HERO dan RANC kurang likuid dan sideways.

Terkait dengan persaingan e-commerce, Mino bilang, memang mempengaruhi tapi porsinya masih kecil dan emiten juga sudah ikut mengembangkan toko online.

Selain itu, niat belanja langsung ke toko konvensional masih membawa pengalaman menyenangkan untuk konsumen. “Ini terkait dengan budaya atau perilaku berbelanja masyarakat Indonesia yang lebih memilih untuk mendatangi, melihat, menyentuh dan mencoba barang yang ingin dibeli. Perilaku dan budaya berbelanja tersebut tidak akan tiba-tiba berubah begitu saja," kata William Surya Wijaya Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas, yang menilai saham MAPI masih menarik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×