Reporter: Dimas Andi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan masih akan mengalami penurunan jelang pada perdagangan Selasa (3/7). Hal ini terjadi jelang dilaksanakannya lelang penjualan SUN.
Analis Fixed Income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra menambahkan, imbal hasil surat utang global cenderung mengalami kenaikan karena investor mengabaikan kekhawatiran perang dagang yang terjadi.
Sekadar mengingatkan, pemerintah melelang Surat Utang Negara (SUN) hari ini dengan target indikatif Rp 10 triliun hingga Rp 15 triliun. Ada lima seri SUN yang akan ditawarkan, dengan ternor terpanjang 20 tahun.
Sebelumnya, imbal hasil SUN bergerak bervariasi pada perdagangan kemarin (2/7). Hal ini seiring dengan koreksi yang terjadi di pasar surat utang global serta penantian investor jelang pelaksanaan lelang SUN.
Di samping itu, kembali melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menjadi katalis negatif pada perdagangan kemarin di tengah mata uang regional yang juga cenderung mengalami pelemahan. “Adapun data inflasi masih cenderung terkendali sesuai dengan perkiraan ekonom,” kata Made dalam riset, hari ini.
Perubahan tingkat imbal hasil SUN pada perdagangan kemarin berkisar antara 1 basis poin (bps) - 5 bps. Sementara itu, imbal hasil SUN tenor pendek (1-4 tahun) turun berkisar antara 1 - 4 bps dengan harga naik hingga sebesar 10 bps.
Secara teknikal, harga SUN untuk keseluruhan tenor masih terlihat mengalami tren penurunan. Di sisi lain, harga SUN masih berada di area jenuh jual.
Pada perdagangan hari ini, Made merekomendasikan seri FR0069, FR0070, FR0073, FR0058, FR0074, FR0065, FR0068, dan FR0075.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News