Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu momen yang paling ditunggu investor kripto khususnya Bitcoin adalah Bitcoin Halving Day. Peristiwa ini terjadi sekitar 4 tahun sekali, dimana imbalan (reward) mining satu blok Bitcoin akan dibagi dua setiap 210 ribu blok hingga mencapai batas maksimum 21 juta.
Secara historis, Bitcoin sudah mengalami tiga kali halving. Halving pertama terjadi pada 28 November 2012, di mana imbalan penambang yang awalnya 50 BTC merosot menjadi 25 BTC.
Selanjutnya, di halving kedua terjadi pada 9 Juli 2016 ketika block reward dipotong dari 25 BTC menjadi 12,5 BTC. Terakhir, halving bitcoin terjadi pada 11 Mei 2020 lalu, yakni dari 12,5 BTC menjadi 6,25 BTC.
Baca Juga: ICDX Ramal Perdagangan Berjangka Komoditi Bakal Meningkat pada 2024, Ini Penopangnya
Halving Bitcoin berikutnya diharapkan akan terjadi pada awal tahun 2024. Pasokan koin yang dirilis diperkirakan akan seharga 1.312.500 BTC dengan imbalan (reward) para mining yang akan dikurangi menjadi 3,125 BTC.
Sebelum terjadinya Halving Bitcoin, Altcoin ada dalam kondisi dimana harganya cenderung bergerak stabil dalam kisaran harga tertentu. Penyebab hal ini terjadi karena para para pemain memiliki fokus ke pasar Bitcoin.
Perkiraan yang terjadi dan korelasi dengan halving bitcoin dengan kenaikan altcoin yaitu adanya fenomena Altcoin Season yang dalam periode ini terjadi karena banyak altcoin mengalami kenaikan harga yang signifikan. Selama Altcoin Season, harga dari Altcoin bisa berfluktuasi ke arah yang tak terduga.
Halving Bitcoin 2024 dianggap merupakan hal penting yang mempengaruhi pasar kripto secara keseluruhan, termasuk pasar altcoin. Diharapkan, Altcoin Season dapat menjadi waktu yang menguntungkan bagi para investor.
Melihat hal itu, Upbit sebagai bursa perdagangan aset digital resmi di Indonesia pun memberikan beberapa strategi yang dapat para investor lakukan menjelang Bitcoin Halving Day yang akan berlangsung pada tahun depan, dengan harapan dapat meminimalkan risiko dan memaksimalkan potensi keuntungan:
Baca Juga: Harga Bitcoin di Atas US$ 44.000, Bakal All Time High?
1.Lakukan Riset: Pelajari lebih dalam tentang Bitcoin dan faktor - faktor yang mempengaruhi pasar kripto. Pahami dasar - dasar teknologi, tren adopsi, serta potensi dampak dari halving pada pasokan dan permintaan Bitcoin.
2.Diversifikasi Portofolio: Selain Bitcoin, pertimbangkan untuk melakukan investasi terhadap kripto lainnya, yang juga dapat memberikan peluang keuntungan potensial selama periode halving berlangsung. Tidak hanya itu, para investor juga dapat berinvestasi di aset tradisional agar portfolio investasi tidak terfokus hanya pada satu jenis aset saja.
3.Pahami Risiko: Sadari tingkat risiko yang terkait dengan investasi kripto. Menjelang dan ketika halving berlangsung, akan terjadi volatilitas tinggi di pasar kripto, dan harga Bitcoin bisa mengalami fluktuasi besar. Pertimbangkan risiko apa saja yang akan terjadi dan berapa banyak risiko yang dapat investor tanggung.
4.Gunakan Platform yang Aman: Gunakan platform penukaran kripto yang terpercaya dan aman, serta terdaftar di bursa kripto resmi, untuk memastikan keamanan dana dan informasi pribadi.
Baca Juga: Harga Bitcoin Melonjak 160%, Stanchart Ramal Harganya Bisa Tembus Level Ini
“Saat ini pasar Bitcoin mengalami dinamika yang sangat menarik perhatian. Kenaikan harga BTC saat ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kondisi pasar global, adanya regulasi baru, pengaruh EFT Bitcoin, dan sejumlah faktor lainnya, termasuk Halving 2024 yang menjadi momen yang ditunggu - tunggu,” ujar Resna Raniadi, VP of Operations Upbit Indonesia dalam siaran persnya, Rabu (13/12).
“Halving bukan jalan pintas untuk mendapatkan keutungan secara instan, akan ada masanya Bitcoin mengalami kondisi bearish sebelum terjadinya lonjakan harga. Maka dari itu, investor perlu persiapan matang dalam menghadapi fenomena ini. Penting untuk diingat bahwa investasi selalu melibatkan risiko dan keputusan investasi harus dibuat setelah pertimbangan yang matang dan sesuai dengan tujuan keuangan pribadi masing - masing,” tutup Resna Raniadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News