Reporter: Intan Nirmala Sari, Sanny Cicilia, Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 200 poin atau 3,29% pada di sesi pertama, Senin (13/8). Di jajaran bursa Asia, IHSG merupakan bursa yang melorot paling dalam.
Sejatinya, tren kekhawatiran krisis keuangan Turki sudah memerahkan bursa di Asia.
Indeks Topix di Jepang misalnya, pada siang ini diperdagangkan lebih rendah 1,9%. Ini merupakan penurunan terbesar indeks Jepang dalam sebulan terakhir.
Krisis keuangan Turki menularkan kekhawatiran pasar akan kondisi negara berkembang. Investor keluar sementara dari aset emerging market, sembari menyisir eksposure Turki di negara lain. Saham keuangan terpukul dari outflow asing.
Di Jepang, Mitsubsihi UFJ Financial Group memimpin penurunan di sektor keuangan bursa Jepang. Bank raksasa ini, seperti dikutip Reuters dari Bank for International Settlement, memiliki eksposure ke lembaga keuangan Turki sebesar US$ 11 miliar.
Meski ada aksi jual di bursa Jepang, yen merupakan instrumen keuangan paling dicari ketika ada gejolak di pasar sebagai safe haven. Siang ini, yen sudah meguat ke ¥ 110,28 per dollar AS.
Indeks Hang Seng di Hong Kong juga turun 1,72%. Sementara Indeks Shanghai di China kehilangan 1,13%.
Indeks Kospi di Korea Selatan merosot 1,64% dan Indeks ASX 200 di Australia kehilangan 0,53%.
Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengungkapkan pagi ini, tekenan pada IHSG datang dari krisis mata uang Lira Turki. Dikhawatirkan, kondisi Turki membawa snow ball effect, karena beberapa bank besar Eropa terpapar kredit cukup besar ke Turki.
Sedangkan Yuliana, Analis PT Profindo Sekuritas Indonesia mengatakan, penurunan IHSG memang disebabkan dari panic selling. Dia menyebut, psar khawatir, krisis Turki akan berpengaruh ke emerging market.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News