Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) akan mengandalkan pinjaman perbankan untuk memenuhi kebutuhan investasi di 2014. Bambang S. Ibrahim, Direktur Keuangan JAWA mengatakan, perusahaan menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) Rp 500 miliar di tahun ini.
"Sepertinya kami akan lebih mencari dana dari pinjaman perbankan," kata Bambang kepada KONTAN, di Jakarta, Senin (27/10). Saat ini, JAWA tengah bernegosiasi dengan beberapa bank guna merealisasikan rencana pencarian pinjaman tersebut.
Nantinya, pinjaman tersebut akan dipadankan dengan sumber kas internal guna menutupi kebutuhan capex. Bambang bilang, dana capex semuanya akan digunakan untuk melakukan penaman baru baik kelapa sawit maupun karet.
Tahun ini, JAWA berencana menambah lahan tertanam lahan kelapa sawit baru seluas 1.650 hektar (ha). Sementara penanaman baru lahan karet JAWA di tahun ini ditargetkan mencapai 3.500 ha.
Rencana ekspansi itu tentu bakal memperbaiki profil tanaman kelapa sawit dan karet JAWA. Per 31 September 2013, luas lahan tertanam JAWA tercatat 19.088 ha. Seluas 13.268 ha dari lahan tersebut sudah berstatus sebagai tanaman menghasilkan.
Sementara sisanya yang seluas 5.820 ha masih berstatus sebagai tanaman belum menghasilkan. Untuk perkebunan karet, luas lahan tertanam JAWA sudah mencapai 13.448 ha di akhir September 2013.
Profil itu terdiri dari lahan sudah menghasilkan seluas 6.402 ha dan belum menghasilkan 7.046 ha. JAWA juga akan menggunakan capex untuk menyelesaikan pembangunan pabrik kelapa sawit di Kalimantan Selatan.
"Rencananya, pabrik itu bisa selesai di akhir tahun ini," jelas Bambang. Pabrik baru JAWA bakal memiliki kapasitas olah 45 ton tandan buah segar (TBS) per jam. JAWA perlu mengucurkan investasi Rp 135 miliar untuk merampungkan pabrik tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News