Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) resmi melakukan pemisahan (spin-off) dan pengalihan kepemilikan sahamnya atas ruas jalan tol sepanjang Trans Jawa pada anak usahanya PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT).
Lewat keterbukaan informasi, Jasa Marga telah memisahkan Divisi Regional Jasamarga Transjawa Tollroad yang efektif pada 1 Juli 2022. Ketetapan ini sesuai dengan akta pemisahan kedua pelah pihak.
Mengacu akta tersebut, emiten pelat merah ini melakukan pemisahan yang terdiri atas 4 segmen jalan tol, yaitu ruas Jakarta-Cikampek, ruas Palimanan-Kanci, ruas Semarang ABC, dan ruas Surabaya-Gempol.
Tak hanya itu, JSMR juga mengalihkan kepemilikan sahamnya di 9 perusahaan terbatas atau BUJT Transjawa pada JTT. Ada PT Jasamarga Jalayang Layang Cikampek (JJC), PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) dan PT Trans Marga Jateng (TMJ).
Baca Juga: Jasa Marga (JSMR) Jual 40% Saham Tol MBZ ke Anak Nusantara Infrastructure (META)
Lalu ada PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN), PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK), PT Jasamarga Surabaya Mojokerto (JSM), PT Jasamarga Gempol Pasuruan (JGP), PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) dan PT Jasamarga Pandaan Malang (JPM).
"Nilai keseluruhan transaksi adalah sebesar Rp 18,11 triliun," papar Sekretaris Perusahaan Jasa Marta Nixon Sitorus dalam keterbukaan informasi, Selasa (6/7).
Nixon menjabarkan beberapa alasan internal yang melandasi pembentukan sub-holding Trans Jawa ini. Pertama, JSMR mengimplementasikan strategi financing dan asset recycling untuk mendukung kelangsungan bisnis perseroan.
Kedua, transaksi untuk mendukung pengembangan Perseroan di masa yang akan datang melalui skema equity fundraising dengan tetap menjaga solvabilitas dengan pertumbuhan CAGR 9,2%.
"Ketiga mempertajam dan mengoptimalkan strategi bisnis Perseroan dalam pengelolaan aset-asetnya, maka pembagian peran strategis Perseroan meliputi asset owner, asset manager dan asset provider," jelas dia.
Keempat, pemisahan ini menjadi katalis dan parameter bagi pemanfaatan aset aset perseroan lainnya serta akan menjadi parameter dan tolak ukur bagi implementasi pengembangan strategi perusahaan di masa yang akan datang.
Nixon bilang transaksi ini tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap kondisi keuangan JSMR karena JTT selaku perusahaan penerima pemisahan adalah anak perusahaan terkendali yang 99% atau lebih sahamnya dimiliki oleh Perseroan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News