Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Trafik jalan tol PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mulai ramai lagi. JSMR pun menyiapkan sejumlah langkah antisipasi terkait potensi kenaikan arus lalu lintas di jalan tol usai pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah wilayah.
Corporate Secretary Jasa Marga Reza Febriano menyampaikan, JSMR telah mengoperasikan jalan tol sepanjang 1.214 kilometer (km) hingga semester I-2021 atau mencakup 51% dari total jalan tol yang beroperasi di Indonesia.
Hingga September 2021, volume lalu lintas harian rata-rata (LHR) transaksi di ruas tol yang dioperasikan oleh Jasa Marga Group mencapai 2,75 juta kendaraan per hari. Angka ini naik sebesar 5,9% dibandingkan periode Januari—September 2020 lalu.
“Peningkatan LHR transaksi terjadi di sejumlah jalan tol, antara lain Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang naik 8,4% dan Jalan Tol Jakarta-Tangerang yang naik 6,3%,” ujar Reza, Selasa (5/10).
Baca Juga: Kinerja kuartal III berpotensi tertekan, simak rekomendasi saham Jasa Marga (JSMR)
Manajemen JSMR tentu selalu berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jalan, termasuk di masa pandemi dengan tetap menjaga pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di jalan tol.
Potensi kenaikan volume LHR transaksi masih bisa berlanjut, apalagi kebijakan PPKM sudah mulai dilonggarkan sehingga masyarakat lebih leluasa melakukan mobilitas di jalan tol. Oleh karena itu, JSMR melakukan langkah-langkah antisipasi terhadap kenaikan volume kendaraan di jalan tol.
Di antaranya, memastikan pelayanan lalu lintas tetap optimal dengan cara rekayasa lalu lintas, meningkatkan kapasitas jalur, mengendalikan kecepatan kendaraan di jalan tol sesuai dengan ketentuan, mengendalikan kendaraan over dimension dan over load dengan pemasangan Weigh in Motion yang terintegrasi dengan ETLE, dan menginformasikan kondisi lalu lintas melalui variable message sign dan media sosial lainnya.
JSMR juga berupaya meningkatkan waktu respons terhadap hambatan di jalur dengan mengintegrasikan seluruh sistem informasi dan komunikasi Jasa Marga Groyp lewa Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC). Tak hanya itu, JSMR juga memaksimalkan kanal One Call Center 14080 untuk menerima dan memberikan informasi dan keluhan pengguna jalan tol.
Pihak JSMR pun berusaha memastikan pelayanan transaksi tetap optimal dengan cara meningkatkan kapasitas transaksi di gerbang tol, implementasi automatic vehicle classification (AVC) dengan teknologi terbaru dan asisten digital khusus perjalanan pengguna jalan tol lewat aplikasi Travoy yang punya fitur real time CCTV, serta pemberian informasi tarif tol dan laporan pengguna jalan.
Reza menambahkan, JSMR terus memastikan pelayanan konstruksi tetap optimal dengan cara melakukan pemeliharaan periodik berupa scrapping, filling, overlay dan rekonstruksi, dan pemantauan kondisi genangan secara otomatis dengan water monitoring system.
“Kami juga melakukan penilaian kinerja keselamatan jalan dengan menggunakan Hawkeye 2000 yang bekerja sama dengan International Road Assesment Programme (iRAP),” tandas dia.
Sekadar catatan, sepanjang tahun 2021, JSMR telah mengoperasikan 55,94 km jalan tol baru dan masih akan bertambah hingga akhir tahun nanti. Saat ini, JSMR tengah menggarap Jalan Tol Manado-Bitung ruas Danowudu-Bitung yang ditargetkan beroperasi pada kuartal IV 2021.
Per 15 September lalu, progres pembebasan lahan untuk Jalan Tol Manado-Bitung ruas Danowudu-Bitung sudah mencapai 97,60%, sedangkan konstruksinya mencapai 94,43%.
Selanjutnya: Menengok prospek dan rekomendasi saham Jasa Marga (JSMR)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News