Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mendapat persetujuan para pemegang saham terkait aksi divestasi Tol Trans Jawa. Persetujuan itu didapatkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar secara elektronik pada Rabu (18/9).
Corporate Communication & Community Development Group Head JSMR, Lisye Octaviana mengatakan, terdapat satu mata acara rapat dalam RUPSLB tersebut, yaitu persetujuan aksi korporasi pendanaan berbasis ekuitas (equity financing) di PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT).
“Dalam keputusan agenda RUPSLB kali ini, pemegang saham menyetujui rangkaian aksi korporasi tersebut dengan mengalihkan 30,18% saham di PT JTT. Nilai pengalihannya sebesar Rp 12,825 triliun,” ungkap Lisye dalam siaran pers, Kamis (19/9).
Pengalihan PT JTT dilakukan kepada PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services, Warrington Investment Pte. Ltd., dan PT Margautama Nusantara. Para pihak pun tunduk pada ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Akta Perjanjian Pembelian Saham Bersyarat Nomor 86.
Baca Juga: Prediksi Jasa Marga: 627.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Long Weekend
Selain itu, pemegang saham juga menyetujui JSMR untuk melakukan perubahan struktur permodalan di PT JTT sebagai akibat penerbitan saham baru senilai sebesar Rp 2,5 triliun yang seluruhnya diambil bagian oleh PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services.
Aksi ini mendilusi kepemilikan Jasa Marga sebesar 3,82% di PT JTT, sehingga porsi kepemilikan saham JSMR pada PT JTT menjadi sebesar 65%.
Meskipun menggandeng partner strategis, Jasa Marga masih akan tetap mempertahankan posisi sebagai pemegang saham mayoritas di PT JTT sebesar 65%, sehingga masih memegang kendali penuh terhadap pengelolaan pengoperasian Jalan Tol Trans Jawa.
“Secara konsolidasi, PT JTT juga masih menjadi bagian dalam kelompok usaha Jasa Marga,” ungkapnya.
Strategi pendanaan ini dilakukan untuk mendapatkan sumber pendanaan baru bersifat ekuitas, yang dalam jangka pendek akan digunakan JSMR untuk mengoptimalkan level capital structure dan gearing ratio.
Sementara, dalam jangka panjang, kebutuhan pendanaan akan terpenuhi serta kondisi struktur permodalan dan gearing ratio tetap dalam kondisi stabil.
Baca Juga: Menakar Dampak Utang Jumbo Perusahaan BUMN Terhadap Kinerja Industri Perbankan
“Hal ini akan memperkuat fundamental keuangan, membantu Jasa Marga dalam mencapai tujuan strategisnya dan juga sebagai bukti kepercayaan investor menjalin kerja sama strategis di bidang investasi jalan tol,” paparnya.
Lisye mengatakan, kerja sama investasi PT JTT merupakan inisiatif strategis Jasa Marga. Alasannya adalah prospek bangkitan lalu lintas serta pertumbuhan ekonomi dan jaringan jalan di sepanjang koridor Jalan Tol Trans Jawa yang sangat baik dalam jangka panjang, sehingga memberikan nilai tambah yang besar bagi seluruh stakeholders.
Jalan Tol Trans Jawa memberikan multiplier effect di berbagai sektor dalam hal kontribusi yang signifikan bagi konektivitas dan perekonomian nasional. Misalnya, meningkatkan kelancaran distribusi barang dan jasa (logistik), pengembangan kawasan strategis seperti bandara, pelabuhan, kawasan industri, pariwisata, serta meningkatkan konektivitas di Pulau Jawa.
Jalan Tol Trans Jawa merupakan jalur strategis dengan volume lalu lintas yang terus tumbuh dari tahun ke tahun dan memiliki peran vital di masyarakat. Terutama, dalam mendukung mobilitas dalam rangka arus mudik dan balik terutama dalam periode Lebaran maupun Natal dan Tahun Baru.
“Dengan adanya kehadiran strategic partner, akan semakin meningkatkan value PT JTT yang juga memberikan dampak positif dalam peningkatan pelayanan kepada pengguna jalan,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News