kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jangan Sampai Kena Tipu, Ini Cara Cek Investasi Bodong ala Pakar UGM


Senin, 21 Maret 2022 / 07:30 WIB
Jangan Sampai Kena Tipu, Ini Cara Cek Investasi Bodong ala Pakar UGM


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbagai modus investasi bodong sebenarnya sudah terjadi sejak dulu. Tak heran, jumlah korban investasi bodong terus bertambah karena masyarakat tergiur keuntungan yang dijanjikan pelaku. 

Investasi bodong kini makin disoroti setelah dua orang influencer tersandung kasus hingga ditahan polisi. 

Pengamat perbankan, keuangan dan investasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) Eddy Junarsin turut memberikan pendapatnya setelah dua nama afiliator Indra Kesuma atau Indra Kenz dan Doni Salmanan jadi tersangka. 

Eddy Junarsin mengatakan, masyarakat harus lebih waspada terhadap berbagai tawaran bisnis investasi yang menawarkan profit menggiurkan dalam waktu singkat. 

Baca Juga: Jual Beli Emas Berujung Bilyet Giro Bodong, Kerugian Tembus Rp 1 Triliun

Tidak ada bisnis beri keuntungan secara instan 

Sebab, tidak ada bisnis yang mampu memberikan keuntungan secara instan berlipat-lipat. Eddy menerangkan, masyarakat harus memperhatikan dua hal saat berinvestasi yakni soal legal dan logis. 

"Kata kuncinya itu 2 L yaitu legal dan logis," terang Eddy seperti dikutip dari laman resmi UGM, Minggu (20/3/2022). 

Dia menjelaskan, ketika akan berinvestasi masyarakat harus melihat perusahaan atau aplikasinya legal atau tidak. Selanjutnya adalah logis. Masyarakat bisa menilai tingkat kewajaran. Jika menawarkan keuntungan hingga 200 persen per bulan misalnya tentu itu tidak logis. 

Baca Juga: Jumlah Pinjol Legal Berizin OJK Berkurang Satu, Ini Daftar Terbarunya

Eddy menyampaikan, tips tersebut bukan hanya berlaku bagi warga masyarakat yang berniat ingin menjadi investor. Namun juga berlaku bagi afiliator maupun influencer yang ingin mempromosikan sebuah bisnis investasi. 

"Dari sisi investor dan afiliator membiasakan berpikir lebih logis dan diteliti dulu," katanya.

Dalami dulu profile perusahaan penyedia aplikasi 

Dia menegaskan, agar tidak terjebak pada investasi bodong atau bisnis yang tidak berizin, masyarakat yang mau berinvestasi sebaiknya terbiasa agar mendalami soal profile perusahaan penyedia aplikasi. 

"Cari tahu ini apa jualannya, apakah legal atau tidak. Lalu pengalaman orang yang sudah investasi seperti apa," beber Eddy. 

Dia mengungkapkan, kerugian para korban Binomo tidak sepenuhnya menyalahkan aplikasi. Sebab aplikasi tersebut dibuat dan juga beroperasi di negara luar yang melegalkan perjudian. Sementara di Indonesia sendiri melarang adanya perjudian. 

Bahkan, dari sisi pemerintah sendiri selaku regulator masih lemah dalam pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) selaku regulator dan pengawas. 

"Sosialisasi dan panduan kurang, belum sampai menjangkau masyarakat bawah," ungkapnya. 

Baca Juga: Saat Hendak Disita Polisi, Rekening Indra Kenz Tersisa Rp 1,5 Miliar

OJK dan Bappebti harus bertindak tegas

Namun begitu, para korban investasi bodong umumnya memiliki latar belakang yang berbeda. Ada sebagian mengetahui bahwa itu investasi bersifat gambling. 

Namun, ada juga korban yang sekedar ikut-ikutan karena disosialisasi oleh influencer. 

"Ada yang tahu. Ada juga yang tidak tahu tapi ikut-ikutan influencer muda dan kaya. Tapi memang ada investor pengen gambling, namun jika kalah marah," paparnya. 

Agar tidak terjadi kejadian serupa di kemudian hari, ia berharap pemerintah melalui OJK dan Bappebti menindak tegas aplikasi dan influencer investasi bodong tidak berizin yang beredar di internet agar tidak merugikan masyarakat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Agar Tidak Kena Tipu, Begini Cara Cek Investasi Bodong ala Pakar UGM"
Penulis : Mahar Prastiwi
Editor : Mahar Prastiwi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×