kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.239   -39,00   -0,24%
  • IDX 7.085   19,39   0,27%
  • KOMPAS100 1.059   3,21   0,30%
  • LQ45 831   0,14   0,02%
  • ISSI 215   0,76   0,35%
  • IDX30 425   0,20   0,05%
  • IDXHIDIV20 514   0,88   0,17%
  • IDX80 121   0,27   0,22%
  • IDXV30 125   0,94   0,76%
  • IDXQ30 142   0,18   0,12%

Jangan buru-buru memburu HMSP


Jumat, 06 November 2015 / 11:09 WIB
Jangan buru-buru memburu HMSP


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa, Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Harga yang mahal tak menghentikan investor memburu saham PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP). Besarnya bobot HMSP terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi magnet saham emiten rokok ini.

Bak kucing berebut ikan asin, manajer investasi berlomba-lomba ingin memiliki saham HMSP. Direktur Utama Mandiri Manajer Investasi Muhammad Hanif mengakui, pihaknya turut mengumpulkan saham HMSP.

"Kalau ada reksadana yang mengacu ke indeks, pasti dibeli. Kalau tidak, kita kalah dengan indeks," kata Hanif ke KONTAN, Kamis (5/11).

Saham HMSP mewakili hampir 10% kapitalisasi pasar IHSG. Alhasil, Mandiri Investasi harus memiliki porsi yang sama dalam portofolio.

Direktur Investasi PT Sucorinvest Asset Management Jemmy Paul Wawointana mengatakan, pihaknya membeli saham HMSP lewat placement. "HMSP masuk perhitungan IHSG bernilai 9% dari total nilai IHSG. Kalau tak memiliki, ada risiko underperform atau outperform ketimbang IHSG," papar Jemmy.

Sucorinvest akan menggenggam saham HMSP minimal satu atau dua tahun. HMSP memang menggiurkan. Apalagi, jika investor membeli saat rights issue, saat harga Rp 77.000.

Bila dibanding harga saat penutupan kemarin Rp 94.700 per saham, investor sudah cuan 22,99%. Maka, wajar banyak yang masih memburu HMSP.

Salah satunya PT Panin Asset Management. Dirut Panin Asset Management Ridwan Soetedja bilang, berminat membeli HMSP.

Analis Investa Saran Mandiri Hans Kwee melihat, banyak fund manager mengacu bobot indeks dan ingin berperforma di atas IHSG. Agar dana terkumpul demi HMSP, fund manager rela jual saham lain. Akibatnya, harga saham PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sempat turun.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo melihat, kini sektor konsumer dikuasai HMSP. Ia khawatir terjadi perpindahan dana dari saham sektor konsumer lain ke HMSP, yang bisa menekan indeks.

Ia melihat, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) juga mendapatkan tekanan jual. Satrio menilai, fund manager asing berburu HMSP sejak saham tersebut masuk kategori Morgan Stanley Composite Index (MSCI).

Sedang, fund manager lokal sebenarnya belum memiliki urgensi karena masih memiliki waktu sampai pertengahan bulan depan. Bobot saham HMSP baru sepenuhnya dihitung dalam kapitalisasi pasar IHSG pada 16 Desember.

Saat ini, kapitalisasi pasar HMSP baru dihitung 25%. Ia menghitung, 1 poin saham HMSP berpengaruh terhadap 0,11 poin IHSG. Adapun, 1 poin saham HMSP seharga Rp 25.

Menurut Hans, dengan meningkatnya permintaan saham HMSP, emiten diuntungkan lewat peningkatan likuiditas. Ia merasa, harga HMSP masih berpotensi naik. Sedang Satrio melihat, pembeli siaga rights issue HMSP diuntungkan dengan perburuan ini.

Menurut Satrio, para fund manager akan melakukan rebalancing portofolio lagi ketika ada perusahaan berkapitalisasi besar masuk ke pasar saham. Antara lain: PT Freeport Indonesia, PT Pertamina, atau PT Perusahaan Listrik Negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×