Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Tampaknya, PT Sinarmas Sekuritas menghadapi masalah yang lumayan pelik. Selain nilai jaminan tagihan repurchase agreement alias repo Sinarmas kepada nasabahnya turun tajam, kualitas sebagian jaminan itu ternyata juga kurang bagus.
Menurut data yang KONTAN peroleh, pada 9 Januari 2009, nilai jaminan tagihan repo Sinarmas yang terdiri dari 20 saham itu telah susut menjadi Rp 2,5 triliun. Padahal, awalnya nilai jaminan itu Rp 4,7 triliun. Artinya, nilai jaminan itu anjlok Rp 2,2 triliun atau 46,8%. Sinarmas Sekuritas mengakui penurunan nilai saham-saham yang jadi jaminan itu. "Jaminan saham kami memang ada di 20 saham emiten tersebut," ujar Suherli, Direktur Sinarmas Sekuritas, Rabu lalu (28/1).
Namun, Sinarmas menegaskan nilai jaminannya saat ini sudah kembali naik seiring mulai pulihnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Mereka juga bilang bahwa piutang itu merupakan piutang fasilitas margin.
Sinarmas memberikan fasilitas margin kepada nasabahnya senilai Rp 1 triliun. Para nasabah memberi jaminan berupa saham kepada Sinarmas senilai Rp 4,7 triliun. Namun karena harga saham anjlok, nilai jaminan itu juga ikut longsor.
Jaminan tak likuid
Masalahnya, apapun jenis transaksinya, sebagian saham yang jadi jaminan tagihan Sinarmas itu ternyata kurang likuid. Salah satu jaminan yang dikantongi Sinarmas adalah saham PT Royal Oak Development Asia Tbk (RODA).
Malah, saham RODA paling banyak menjadi jaminan dalam transaksi itu. Padahal, RODA bukan termasuk saham buruan investor. Selain itu, rapor kinerja keuangan perusahaan ini masih merah.
Jumlah saham RODA yang jadi jaminan tagihan Sinarmas mencapai 6,8 miliar saham. Sinarmas mendapatkan saham RODA sebagai jaminan debiturnya pada harga rata-rata Rp 98 per saham.
Kemarin, harga saham RODA tercatat Rp 66 per saham. Dus, nilai jaminannya susut dari Rp 666,4 miliar jadi tinggal Rp 448,8 miliar.
Sinarmas juga menerima jaminan saham PT Delta Dunia Petroindo Tbk (DOID). Jumlah saham yang dijaminkan mencapai 2,04 miliar. Ini jaminan terbesar kedua setelah saham RODA. Sinarmas mendapat saham ini di harga rata-rata Rp 650 per saham.
Kini harga saham DOID tergerus jadi Rp 510 per saham. Dus, nilai jaminan saham ini juga turun dari Rp 1,33 triliun menjadi Rp 1,04 triliun.
Sinarmas juga menerima jaminan saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) dan saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG). Kedua saham ini belakangan kerap mendapat sentimen negatif gara-gara terkait dengan grup Bakrie.
Sinarmas menerima DEWA 1,37 miliar saham di harga rata-rata Rp 330 per saham. Artinya, nilai awal saham jaminan ini Rp 452,10 miliar. Kemarin, harga saham DEWA Rp 54 per saham, turun 83,64% dari harga rata-rata perolehan Sinarmas. Kini nilai jaminan saham DEWA susut jadi Rp 73,98 miliar.
Jaminan yang kurang likuid itu bisa jadi bumerang. Sebab, jika debitur tak bisa membayar kewajibannya, Sinarmas akan kesulitan menjual saham-saham jaminan itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News