Reporter: Rezha Hadyan | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jalan tol pertama di Kalimantan akan segera dioperasikan di tahun 2019. Jalan tol yang menghubungkan Balikpapan dan Samarinda di Kalimantan Timur (Kaltim) ini ditargetkan bisa beroperasi pada akhir kuartal I-2019 atau di bulan April 2019.
Proyek yang masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) ini dikelola oleh anak perusahaan PT Jasa Marga Tbk (JSMR), yakni PT Jasa Marga Balikpapan Samarinda atau disingkat JBS.
Asal tahu saja, JBS merupakan perusahaan patungan yang 55% sahamnya dimiliki Jasa Marga. Adapun sisa saham dimiliki oleh PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Bangun Tjipta Sarana yang masing-masing menggenggam 15% saham.
Direktur Utama JBS STH Saragih mengatakan pembebasan lahan untuk jalan tol sepanjang 99,35 km ini saat ini sudah mencapai 98,4%. Sedangkan untuk pekerjaan fisik sudah mencapai 77,25%. “Pembebasan lahan diharapkan bisa tuntas akhir tahun ini atau selambat - lambatnya pekan pertama Januari 2019,” kata dia usai prosesi penandatanganan kredit sindikasi senilai Rp6,98 triliun untuk pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda di Jakarta, Jumat (21/12).
Jalan tol ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan terutama di Kaltim karena tol ini akan memangkas jarak dan waktu tempuh antara ibukota provinsi Kaltim, Samarinda dan kota pusat perekonomian Kalimantan, Balikpapan.
“Jalan tol ini akan memangkas jarak tempuh sejauh 34 km dan waktu tempuh menjadi satu jam dari sebelumnya tiga hingga empat jam,” kata Saragih.
Jalan tol Balikpapan-Samarinda terdiri dari lima seksi, yakni seksi I-V. Pembangunan fisik di seksi I dengan panjang 22 km saat ini sudah mencapai 95,65%. Untuk seksi II sepanjang 30,97 km sudah mencapai 75,87%. Seksi III sepanjang 14 km sudah selesai 91,16%. Adapun dua seksi terakhir, yakni seksi IV sepanjang 17,5 km dan seksi V sepanjang 11,5 km masing-masing sudah diselesaikan 67,89% dan 64,9%.
Untuk seksi II, seksi III, dan seksi IV digarap langsung oleh JSB, sedangkan seksi I dan seksi V digarap lewat pendanaan anggaran daerah dan anggaran negara yang diperoleh melalui pinjaman dari China.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News