Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
Lewat strategi menggaet lebih banyak pembeli dari luar negeri, Paulus mengaku saat ini sudah ada beberapa calon pembeli. Bahkan, saat ini sudah masuk dalam proses penyelesaian administrasi untuk menjadi peserta JFX.
Proyeksinya, pada Juni atau Juli para pembeli dari luar negeri tersebut akan bergabung, di mana fokus para pembeli mengacu pada pasar fisik timah. "Kami rasa Juni atau Juli, karena negara mereka juga lagi pengetatan, diantaranya seperti Taiwan dan Singapura," jelasnya.
Ke depan, harapannya dengan berbagai upaya yang dilakukan saat ini, pasar fisik timah batangan BBJ bisa rebound di kuartal IV-2020 dan menyentuh target 72.000 ton. Paulus meyakini di kuartal akhir tahun ini, seluruh industri dapat beroperasi normal dan permintaan kembali tumbuh.
Baca Juga: BBJ menunda peluncuran kontrak emas digital gara-gara wabah corona
Sebagai informasi, sejak dirilis Agustus 2019 transaksi pasar fisik timah selama periode Agustus-Desember mencapai 5.436 Lot dalam 27.183 ton, dengan total nilai transaksi sebesar US$ 448,74 juta.
Adapun penurunan yang terjadi pada transaksi Maret 2020 dijelaskan karena adanya kontraksi hampir di semua komoditas ekspor. Penyebab utamanya, karena sebaran pandemi Covid-19 dan menyebabkan industri-industri yang menggunakan bahan baku timah mengalami pelambatan produksi bahkan menghentikan produksi sementara waktu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
