Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melemahnya harga batubara sepanjang triwulan I-2020 turut menggerus kinerja PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Emiten tambang batubara ini mencatatkan penurunan pendapatan dan laba bersih.
Dari sisi topline, ITMG membukukan pendapatan bersih senilai US$ 365,90 juta, turun 19,23% dari pendapatan bersih kuartal I-2019 yang mencapai US$ 453,025. Sementara itu, ITMG mengempit laba bersih senilai US$ 15,40 juta. Realisasi ini turun 61,2% dari torehan laba besih kuartal I-2019 yang mencapai US$ 39,74 juta.
Yulius Gozali, Direktur Hubungan Investor Indo Tambangraya Megah mengatakan pihaknya telah menyiapkan beberapa strategi guna menjaga kinerja tetap prima di tahun ini.
Baca Juga: Laba anjlok di kuartal pertama, Indo Tambangraya (ITMG) melihat tanda-tanda pemulihan
Dari sisi keuangan, konstituen Indeks Kompas100 ini menerapkan pengeluaran biaya secara disiplin serta melakukan pemotongan biaya dari setiap departemen. ITMG juga melakukan optimasi biaya lebih jauh untuk menghadapi situasi yang tidak pasti.
Dari sisi penjualan, ITMG juga mempertahankan pasar yang ada khususnya di wilayah Asia. “Tentunya sambil menjajaki pasar baru yang masih tumbuh seperti Vietnam, Bangladesh dan Myanmar serta pasar domestik,” ujar Yulius kepada Kontan.co.id, Jumat (15/5).
Yulius mengaku, saat ini memang ada permintaan penjadwalan ulang pengapalan dari beberapa pelanggan. Namun ITMG masih dapat menggantinya dengan jadwal yang baru sehingga penjualan masih sesuai rencana.
Baca Juga: Ini penyebab laba di Indo Tambangraya (ITMG) di kuartal I-2020 susut 61,2%
Sebagai gambaran, pendapatan ITMG per kuartal I-2020 masih didominasi oleh hasil penjualan ekspor. Penjualan ke wilayah Asia Tenggara (kecuali Indonesia) serta India dan Pakistan masih menjadi penopang utama pendapatan ITMG, yakni senilai US$ 132,39 juta. Disusul penjualan ke wilayah Taiwan, China, Hong Kong, Korea Selatan senilai US$ 88,1 juta.
Penjualan ke Jepang sebesar US$ 74,66 juta dan penjualan ke Australia senilai US$ 1,69 juta. Sementara penjualan ke pasar domestik mencapai US$ 69,04 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News