Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masa penentuan investor yang berhak mendapatkan dividen (cum date) dari sejumlah emiten hampir selesai. Investor pun diminta mencermati risiko penurunan harga saham pasca jadwa cum date usai.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, penurunan harga saham kerap terjadi pasca masa cum date. "Secara siklus memang seperti itu, karena supply increases and less demand," katanya saat dihubungi KONTAN, Minggu (5/5).
Menurut Nafan, ada beberapa hal yang tetap perlu dicermati investor yakni kinerja fundamental emiten dan likuiditas pergerakan harga sahamnya. "Semakin bagus kedua-duanya semakin baik bagi para pelaku investor untuk mendapatkan gain dari investasi saham," tambah dia.
Serupa, Analis Panin Sekuritas William Hartanto juga berpendapat, investor perlu mengetahui tren dari harga saham emiten tersebut. Sebab, ada beberapa emiten yang justru harga sahamnya menguat usai pembagian dividen.
"Bisa saja hanya saat cum date saja saham baru menguat. Jadi perlu diperhatikan apakah pada dasarnya saham dalam tren yang berpotensi menguat atau tidak," jelas William.
Berdasarkan catatan KONTAN, emiten yang masa cum date dividen akan selesai di pekan depan antara lain WIKA, BELL, CINT, TRIS, BJTM, LINK, LPPF, MLPT, PGAS, ASII, INDY dan MYOH.
Dari sejumlah saham itu, William merekomendasikan BJTM, ASII, WIKA, LPPF dan INDY. "Sedangkan saham yang lainnya masih wait and see, karena pergerakan secara teknikal masih ada yang menurun dan sideways," tutur dia.
Sementara Nafan merekomendasikan ASII, PGAS, dan INDY. Sementara untuk WIKA, secara teknikal saat ini indikator RSI sudah bergerak menurun dari area overbought sehingga posisi WIKA saat ini musti wait and see. Begitu juga dengan BELL yang sudah overbought.
Kemudian untuk BJTM, secara teknikal terlihat mendaki kembali ke level Rp 700 per saham dan LPPF mencoba untuk naik ke Rp 5.160 per saham dalam jangka panjang. "Keduanya mulai menarik untuk dicermati," imbuh Nafan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News