Reporter: Nur Qolbi | Editor: Khomarul Hidayat
Rekor keenam yakni pasar modal yang semakin inklusif dengan persebaran jumlah investor di pulau Jawa jika dibandingkan dengan Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia Timur semakin merata. "Dari total jumlah investor saham di BEI, sebesar 71% memang didominasi oleh investor di pulau Jawa. Namun persentase jumlah investor di empat pulau lain semakin merata seperti Sumatra 16%, Kalimantan 5%, Sulawesi 4%, dan Indonesia Timur 4%," tutur Hasan.
Rekor ketujuh, dari sisi demografi yang lebih baik. Investor berusia 18 tahun-25 tahun dan 25 tahun-30 tahun telah mengalami penambahan kumulatif tertinggi pada periode 2017 hingga 2020. Khusus untuk 2020, jumlah investor baru dengan usia 18 tahun-25 tahun naik 211.030 atau 43,23% dari total investor baru 2020 dan usia 26 tahun-30 tahun naik 96.396 atau 19,74% dari total investor baru 2020.
Rekor kedelapan, semakin ekspansifnya saluran distribusi informasi pasar modal Indonesia dengan kehadiran 30 Kantor Perwakilan BEI, 500 Galeri Investasi BEI, dan 442 komunitas investor. Selain itu, akun media sosial BEI serta Kantor Perwakilan BEI juga semakin aktif dengan semakin meningkatnya jumlah followers dan
subscribers.
Rekor kesembilan, pencapaian jumlah dan partisipasi program-program pengembangan pasar modal Indonesia. Selama 2020, terdapat 7.946 kegiatan edukasi yang diikuti 1.234.108 peserta. Berbeda dengan capaian tahun 2019 yang hanya ada 6.964 kegiatan edukasi dengan 292.073 peserta.
Rekor kesepuluh, kontribusi Galeri Investasi (GI) BEI terhadap pertumbuhan jumlah investor saham di pasar modal Indonesia. Sampai dengan bulan Oktober 2020, terdapat 210.312 SID investor saham yang tercipta dari seluruh GI BEI dengan nilai transaksi sebesar Rp 2,2 triliun.
Selanjutnya: BEI luncurkan indeks ESG Leaders, simak rekomendasi dari analis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
