kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jadi penghuni baru Indeks LQ45, simak rekomendasi saham Summarecon Agung (SMRA)


Minggu, 26 Juli 2020 / 19:11 WIB
Jadi penghuni baru Indeks LQ45, simak rekomendasi saham Summarecon Agung (SMRA)
ILUSTRASI. Pertama kalinya Summarecon menawarkan sebuah kawasan commercial ekonomis, yaitu Srimaya Commercial yang akan dirilis pada tanggal 18 Juli 2020. Sebanyak 35 unit dari jumlah total yaitu 65 unit, ditawarkan pada tahap pertama penjualan perdana Srimaya Comme


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan evaluasi mayor untuk menetapkan daftar saham dan penyesuaian bobot atas saham-saham yang digunakan dalam Indeks LQ45.

Adapun perhitungan ini berlaku sejak Agustus 2020 hingga Januari 2021.

Mengutip pengumuman di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (24/7), ada tiga saham baru yang masuk dalam jajaran LQ45, salah satunya adalah PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

Baca Juga: Summarecon Agung (SMRA) berhasil jual 101 ruko pada launching online perdana

Analis Sucor Sekuritas Joey Faustian menilai, masuknya saham SMRA dalam LQ45, yang merupakan indeks yang berisi 45 saham terlikuid, akan menjadi sentimen positif bagi SMRA.

“Tetapi untuk preferensi di sektor properti, saya lebih cenderung peers-nya yang  memiliki tingkat net gearing lebih rendah,” ujar Joey kepada Kontan.co.id, Minggu (26/7).

Joey menjelaskan, SMRA tidak lagi menjadi pilihan utama (top picks) Sucor Sekuritas di sektor properti dan hunian  karena tingkat net gearing yang tinggi tersebut. Joey mengatakan, saat ini tingkat net gearing SMRA merupakan yang tertinggi dibanding emiten properti lain, yakni mencapai 0,77 kali. Bahkan, net gearing SMRA tersebut lebih tinggi dari net gearing industri yang hanya 0,35 kali.   

Baca Juga: Simak daftar lengkap emiten penghuni indeks LQ45 periode Agustus 2020-Januari 2021

Selain itu, SMRA memiliki lebih sedikit portofolio produk dengan harga di bawah Rp 2 miliar per unit. Namun, nilai plus dari emiten ini adalah karena eskposure nya yang tinggi terhadap pengguna akhir atau end user  (80%) dan proyek rumah tapak atau landed house (77%).

Joey mempertahankan rekomendasi beli (buy) saham SMRA dengan target harga Rp 1.000, turun dari target harga sebelumnya yakni Rp 1.300. Jumat (24/7), saham SMRA ditutup melemah 2,48% ke level Rp 590. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×