kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jadi Indeks Terburuk Kedua di Asia Pasifik, Valuasi IHSG Masih Atraktif


Kamis, 16 Mei 2024 / 05:30 WIB
Jadi Indeks Terburuk Kedua di Asia Pasifik, Valuasi IHSG Masih Atraktif
ILUSTRASI. Hingga akhir perdagangan Rabu (15/5), IHSG bertengger level 7.179,83 atau melemah 1,28% sejak awal tahun.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuat indeks dalam negeri ini menjadi yang terburuk di ASEAN dan Asia Pasifik. Hingga akhir perdagangan Rabu (15/5), IHSG bertengger level 7.179,83. 

Sepanjang tahun berjalan ini, IHSG sudah terkoreksi 1,28%. Pergerakan IHSG ini hanya lebih baik dari indeks bursa Thailand, yakni The Stock Exchange of Thailand (SETi) yang ambles 3,22% secara year to date (YtD). 

Pemberat langkah IHSG salah satunya disebabkan oleh aksi jual bersih atau net sell investor asing. Secara year to date, investor asing sudah mencatatkan net sell sebesar Rp 1,43 triliun per Rabu (15/5). 

Head of Equity Research and Strategy Mandiri Sekuritas Adrian Joezer mengatakan, IHSG masih setara dengan bursa efek di kawasan Asia Tenggara dari sisi valuasi dan pertumbuhan Earning Per Share (EPS). 

"Karena situasi high rate for longer dari sisi suku bunga The Fed menyebabkan penyesuaian ekspektasi pertumbuhan di beberapa negara berkembang, tidak hanya Indonesia," kata dia, Selasa (14/5). 

Baca Juga: Wall Street Naik, S&P dan Nasdaq Mencapai Rekor Tertinggi pada Rabu (15/5)

Jadi memang pergerakan bursa saham di kawasan Asia Tenggara utamanya dipengaruhi oleh sentimen global. Dengan begitu, Joezer menilai akan ada pergeseran ekspektasi pertumbuhan EPS di indeks negara berkembang. 

Namun di tengah tekanan pada IHSG, indeks bursa di kawasan Asia Timur justru mengalami penguatan. Ambil contoh, Indeks Hang Seng asal Hong Kong sudah mengembang 11,89% secara YtD. 

Kemudian indeks asal Jepang, Nikkei 225 menguat 14,71% sepanjang tahun berjalan. Sementara itu di peringkat pertama di kawasan Asia Pasifik ada, Taiwan dengan indeks TAIEX yang melesat 17,94%. 

Joezer mengatakan memang indeks di sekitaran China sedang mengalami pemulihan. Hal ini yang menyebabkan negara-negara emerging markets sedang berlomba untuk menggaet dana investor asing. 

"Sebenarnya dengan koreksi yang ada menciptakan suatu peluang karena secara balance sheet perusahaan dalam negeri masih cukup sehat," kata dia. 

Baca Juga: Usai Melejit 1,36%, Begini Arah IHSG & Rekomendasi Saham Untuk Kamis (16/5)

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Adityo Nugroho mencermati langkah Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan tingkat suku bunga bisa membuat pasar Indonesia menjadi lebih atraktif. 

Dia juga mengakui jika dibandingkan dengan pasar Amerika Serikat (AS), Bursa Efek Indonesia (BEI) masih kalah secara pergerakan sahamnya karena di Negeri Pam Sam terbantu oleh saham-saham teknologi. 

"Kalau aksi jual terjadi terlalu besar, tapi kinerja para emiten masih bagus itu menjadi peluang karena valuasinya menjadi lebih atraktif," jelas Adityo. 

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus secara valuasi, IHSG masih tergolong cukup menarik dibandingkan negara-negara lainnya. 

Pilarmas Investindo Sekuritas masih mempertahankan target IHSG di level 7.350–7.460 pada akhir 2024. Saham pilihannya jatuh pada BBCA, BBNI, BBRI, BMRI, ACES, AMRT, INDF, ICBP dan MTOR. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×