kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jababeka (KIJA) optimis perbaikan kinerja dan fundamental seiring pemulihan ekonomi


Rabu, 17 November 2021 / 18:10 WIB
Jababeka (KIJA) optimis perbaikan kinerja dan fundamental seiring pemulihan ekonomi
ILUSTRASI. Perumahan Kraton Residence yang dikembangkan PT Jababeka Tbk (KIJA) melalui perusahaan patungan PT PP Properti Jababeka Residence?di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) menilai sektor properti kian pulih. Hal tersebut berangkat dari pertumbuhan marketing sales perusahaan yang berhasil tumbuh 76% yoy.

Sekretaris Perusahaan KIJA, Muljadi Suganda menuturkan perolehan marketing sales hingga kuartal ketiga 2021 sebesar Rp 981,3 miliar. Realisasi itu meningkat 76% dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp 557,4 miliar.

Marketing sales dari Cikarang menyumbang 59%, sedangkan Kendal dan lain-lain 41%. Penjualan dari produk industri (kavling atau standar bangunan pabrik/standard factory building) memberikan kontribusi sebesar 77%, sedangkan segmen residensial/komersial dan lainnya memberikan kontribusi sisanya sebesar 23%.

"Berdasarkan pencapaian marketing sales, maka dapat dikatakan tren properti berangsur pulih kembali dan diharapkan tahun depan akan lebih baik lagi," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (16/11).

Baca Juga: Karawang dinilai bakal ketiban berkah dari proyek Kereta Cepat

Hanya saja, dari kinerja keuangan KIJA membukukan penurunan pendapatan hingga September 2021. Muljadi menjelaskan penurunan pendapatan dipengaruhi sales backlog dan marketing sales yang terpengaruh oleh pandemi Covid-19 sejak kuartal I 2020 lalu.

Adapun pendapatan KIJA turun 9,34% yoy menjadi Rp 1,65 triliun. Pada September 2020, KIJA membukukan pendapatan sebesar Rp 1,82 triliun.

Dia menjelaskan, pilar Land Development & Property KIJA mengalami penurunan pendapatan sebesar 35% menjadi Rp 644,5 miliar hingga kuartal ketiga, dari Rp 997,5 miliar di periode yang sama tahun 2020. Penurunan pendapatan ini terutama disebabkan oleh lemahnya kinerja penjualan tanah matang, yang turun dari Rp 699,8 miliar di tiga kuartal pertama tahun 2020 menjadi Rp 323 miliar di periode yang sama tahun 2021.

Penjualan tanah dari Cikarang menyumbang Rp 46 miliar atau 14% dan penjualan tanah dari Kendal berkontribusi sebesar Rp 274,8 miliar atau 85% dari total penjualan tanah matang hingga kuartal III 2021. Adapun di periode yang sama tahun lalu, penjualan tanah dari Cikarang menyumbang Rp 71,3 miliar atau 10% sedangkan penjualan tanah dari Kendal menyumbang Rp 628,5 miliar atau 90% dari total penjualan tanah matang.

Baca Juga: Kawasan Industri Jababeka (KIJA) targetkan marketing sales Rp 1,4 triliun di 2021

Walaupun pendapatan turun, KIJA berhasil memangkas rugi bersih yang dideritanya menjadi Rp 179,23 miliar. Sedangkan di September 2020, rugi bersih perusahaan tercatat sebesar Rp 266 miliar.

Dari sisi fundamental, liabilitas KIJA naik 15,02% menjadi Rp 6,02 triliun dari posisi Desember sebesar Rp 5,93 triliun. Muljadi bilang, kenaikan liabilitas akibat kenaikan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika.

"Pada Desember 2020, US$ 1 sama dengan Rp 14.105 dan di September 2021 sebesar Rp 14.307. Dan, pinjaman bank malah sebenarnya berkurang karena ada beberapa pembayaran pokok pinjaman hingga kuartal ketiga," kata Muljadi.

Oleh karenanya, seiring dengan pemulihan ekonomi yang ditandai perbaikan marketing sales KIJA optimis kinerja keuangan dan fundamental akan kian membaik.

Baca Juga: KIJA Gaet Investor ke Cikarang dan Kendal

Dia juga memaparkan perusahaan telah menyiapkan berbagai strategi guna menggenjot kinerja perusahaan. Pertama, memfokuskan pada existing tenants terutama untuk lini bisnis farmasi dan logistik untuk Kawasan Industri Cikarang. Sedangkan untuk Kendal difokuskan pada industri yang padat karya dan berorientasi ekspor.

"Kami juga terus membina hubungan dengan beberapa prospek yang ada saat ini agar saat momentum yang baik dan tepat bisa direalisasikan penjualannya," ujarnya.

Kedua, untuk segmen residensial dan komersil, perusahaan akan meluncurkan tiga hingga empat produk di Kota Jababeka, Cikarang dengan target pasar menengah atas dengan kisaran harga dari Rp 500 juta hingga di atas Rp 1 miliar. Hanya saja, peluncuran produk tersebut mengikuti permintaan dan kebutuhan dan disesuaikan dengan waktunya.

Baca Juga: Masih dibayangi pandemi, begini prospek dan strategi Kawasan Industri Jababeka (KIJA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×