kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jababeka (KIJA) habiskan Rp 60 miliar untuk belanja lahan


Sabtu, 02 Juni 2018 / 17:00 WIB
Jababeka (KIJA) habiskan Rp 60 miliar untuk belanja lahan


Reporter: Aulia Fitri Herdiana | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk telah menggunakan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 60 miliar hingga 31 Maret 2018. Capex tersebut digunakan untuk membeli lahan.

Sesuai rencana awal, Jababeka mengalokasikan capex Rp 400 miliar tahun ini. Semuanya untuk belanja lahan di Cikarang (Jawa Barat), Kendal (Jawa Tengah) dan Tanjung Lesung (Banten). Khusus Kendal, mereka juga berencana mencuil capex untuk menambah dan melengkapi infrastruktur.

Namun manajemen Jababeka tak secara spesifik menyebutkan penggunaan capex sepanjang kuartal I kemarin. "Dana tersebut kami gunakan untuk akuisisi lahan," kata Muljadi Suganda, Sekretaris Perusahaan PT Kawasan Industri Jabebeka Tbk saat ditemui KONTAN usai rapat umum pemegang saham (RUPS), Kamis (31/5).

Mengintip materi paparan publik tanggal 16 Mei 2018, Jababeka memiliki total tabungan lahan alias landbank 3.347 hektare (ha). Koleksi lahan terluas ada di Tanjung Lesung.

Sepanjang tahun ini Jababeka akan mengembangkan proyek di ketiga lokasi tadi. Perusahaan berkode saham KIJA di Bursa Efek Indonesia itu menargetkan pendapatan real estat sebesar Rp 2,25 triliun. Perinciannya, Rp 1,5 triliun dari Cikarang, Rp 500 miliar dari Kawasan Industri Kendal dan Rp 250 miliar dari Tanjung Lesung.

Ketimbang merilis proyek baru, Jababeka memilih untuk mengembangkan proyek yang sudah berjalan. "Pilar kami ada land development, properti, infrastruktur dan hospitality," kata Muljadi.

Namun Jababeka sadar, perjalanan bisnis tahun ini tak akan mulus. Paling tidak sepanjang kuartal I 2018 mereka menanggung rugi selisih kurs Rp 70 miliar. Faktor itu semakin menekan kinerja laba bersih mereka.

Sebagai informasi, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih Jababeka kuartal I 2018 turun 72,43% year on year (yoy) menjadi Rp 15,07 miliar. Sementara penjualan dan pendapatan jasa turun 30,79% yoy menjadi Rp 493,27 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×