Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kewajiban iuran Tabungan Perumahan (Tapera) bagi karyawan masih memancing pro dan kontra. Tapi, kebijakan ini dinilai bisa mendorong kinerja sejumlah emiten.
Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas, Vicky Rosalinda, menilai secara garis besar dampak iuran Tapera akan memicu sentimen yang positif untuk segmen properti. Khususnya emiten properti yang fokus pada pengembangan hunian untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Selain itu, iuran Tapera juga dapat berdampak ke emiten konstruksi dan emiten bahan bangunan seperti semen. "Juga ke emiten bank, terutama yang fokus pada bisnis kredit pemilikan rumah (KPR), ujarnya kepada KONTAN, Rabu (29/5).
Baca Juga: Ini Sektor Saham yang Bakal Kena Dampak Iuran Tapera
Kepala Riset Praus Capital Marolop Alfred Nainggolan mengatakan, program ini bertujuan untuk mengurangi backlog perumahan. Sehingga, akan meningkatkan permintaan terhadap rumah tinggal.
Kendati begitu, para analis menilai kebijakan ini masih di tahap awal dan investor masih harus mencermati lebih jauh skema kebijakan ini dan mengukur dampaknya ke emiten.
Direktur PT Ciputra Development Tbk (CTRA) Harun Hajadi mengakui, kebijakan ini bisa menjadi salah satu insentif untuk industri properti, sama seperti insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP).
Tapi, sekarang ini CTRA belum masuk ke bisnis perumahan untuk segmen MBR, sehingga belum ada kerja sama dengan Badan Pengelola (BP) Tapera.
Baca Juga: Dana Abadi Perumahan untuk MBR, Bisa Menjadi Angin Segar Bagi Emiten Properti
"Kami belum bisa ukur sejauh mana dampak ke kinerja CTRA. Hal ini sangat bergantung dari skema dengan developer perumahan. Sekarang skemanya masih belum jelas, ujar Harun.
Tunggu kepastian
Kendati masih harus menunggu kepastian skema ini, saham-saham yang kemungkinan akan diuntungkan dari program ini mulai mendapat angin segar. Menurut Investment Consultant Reliance Sekuritas Indonesia, Reza Priyambada, kalau perumahan untuk program Tapera akan dibangun sendiri melalui Kementerian PUPR, emiten konstruksi yang akan banyak diuntungkan.
Di tengah ramainya isu Tapera, Vicky menilai investor bisa mulai mencermati saham-saham properti, seperti SMRA, CTRA, LPKR, dan ALPN. Sedangkan, emiten perbankan yang kena dampak positif BBTN, BBRI, dan BMRI. Untuk BBTN, Vicky merekomendasikan trading buy dengan target harga Rp 1.325 per saham.
Baca Juga: Genap Memasuki Usia 46 Tahun, Ini Rapor Kinerja Pasar Modal Indonesia
Alfred mengatakan, emiten properti besar di bursa kebanyakan memiliki perumahan untuk segmen menegah ke atas. Namun, ada peluang para developer ini akan memperbesar porsi segmen menengah ke bawah.
Nah, emiten lain seperti SMGR, INTP, ARNA, AMFG, MLIA, TOTO, dan AVIA juga bisa dicermati karena berpeluang turut ketiban berkah Tapera.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News