Reporter: Nur Qolbi | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim pembayaran dividen interim untuk pemegang saham dimulai. Ada lima emiten yang akan membayar dividen interim dengan jadwal cum date pekan depan. Lalu, dari emiten yang membayar dividen tersebut, saham apa saja yang bagus dibeli?
Dengan membeli saham yang akan membayar dividen interim, investor berpotensi mendapat keuntungan ganda. Keuntungan tersebut adalah dividen dan potensi kenaikan harga saham. Namun, menurut rekomendasi analis, hanya saham tertentu yang bagus dibeli.
Pembayaran dividen interin antara lain dilakukan oleh PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR), PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) dan PT Pinago Utama Tbk (PNGO).
Pemegang saham ITMG akan mendapat dividen interim Rp 1.218 per saham. Pemegang saham LPPF mendapat dividen interim Rp 100 per saham.
Pemegang saham SMAR akan mendapat dividen interim Rp 185. Pemegang saham SMSM akan mendapat dividen interim Rp 20 per saham. Pemegang saham PNGO akan mendapat dividen interim Rp 50 per saham.
Pada perdagangan Rabu (3/11), harga saham ITMG ditutup di level Rp 22.300 per saham. Harga saham LPPF Rp 3.400. Harga saham SMAR di level Rp 4.870. Harga saham SMSM di level Rp 1.540. Harga saham PNGO Rp 1.715 per saham.
Di level harga tersebut, ITMG menawarkan yield dividen 5,46%. Sedangkan yield dividen saham LPPF 2, 94%, SMAR 3,79%, SMSM 1, 29%, dan PNGO 2,91%.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengatakan, jika investor memang hanya ingin memburu dividennya, maka saham yang memiliki yield dividen 3%-5% menarik untuk dilirik. Akan tetapi, investor perlu mewaspadai harga saham yang biasanya berisiko turun sebesar yield dividen setelah ex date.
Baca Juga: Dana pembayaran dividen interim saham ITMG mencapai Rp 1,33 triliun, ini jadwalnya
Di sisi lain, jika investor ingin mengincar dividennya dan berinvestasi jangka panjang, maka saham ITMG dan SMSM bisa menjadi pilihan. Selain memperlihatkan kinerja keuangan yang bagus, kedua emiten ini stabil membagikan dividen setiap tahun.
Sementara itu, untuk tujuan trading jangka pendek hingga menengah, saham LPPF menarik untuk dicermati. "Selain kinerja terakhirnya bagus, tren harganya sendiri sedang dalam uptrend," kata Sukarno saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (3/11).
Analis Panin Sekuritas William Hartanto juga rekomendasi saham ITMG paling menarik karena menawarkan yield dividen hingga 5,46% pada harga saat ini.
Menurut dia, secara historikal, saham ITMG juga cocok untuk investasi jangka panjang karena harga sahamnya pernah berada di level yang lebih tinggi dari posisi saat ini.
Rekomendasi saham
Sementara itu, jika mengecualikan yield dividen, William lebih rekomendasi saham LPPF karena pergerakan teknikal ke depannya menarik. Secara keseluruhan, William rekomendasi buy saham ITMG, LPPF, dan SMSM di kisaran level harga saat ini.
"Ketiga saham ini tergolong likuid jadi aman jika pelaku pasar memang hanya mau incar dividen dan trading," ucap William.
Ia memasang target harga untuk saham ITMG di level Rp 23.800 per saham. Lalu harga saham LPPF Rp 3.500-Rp 3.700, dan SMSM Rp 1.740 per saham.
Di sisi lain, menurut Sukarno, pelaku pasar yang tertarik mengoleksi saham ITMG bisa wait and see terlebih dahulu atau buy on weakness.
Menurut dia, sinyal buy baru terlihat jika ITMG kembali ke atas atau menembus Rp 22.575 dengan support Rp 20.600. "Jika berhasil break target terdekat, maka ITMG bisa melaju ke Rp 24.100-Rp 25.200. Jika belum atau malah breakdown support, maka wait and see terlebih dahulu," kata Sukarno.
Kemudian, untuk saham LPPF, target harga terdekat berada di level Rp 3.710 per saham. Jika tembus, target berikutnya adalah Rp 3.950 per saham dengan support Rp 3.180 per saham.
Itulah rekomendasi saham yang bagus dibeli karena akan membagikan dividen interim. Ingat, disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.
Selanjutnya: IHSG ditutup menguat, asing borong saham-saham ini pada Rabu (3/11)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News