kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Rupiah masih tergerus isu kenaikan harga BBM


Kamis, 29 Maret 2012 / 11:08 WIB
Rupiah masih tergerus isu kenaikan harga BBM
ILUSTRASI. Vue Palace Hotel di Bandung, Jawa Barat, yang dimiliki PT Planet Properindo Jaya Tbk (PLAN).


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Rupiah kembali terdepresiasi, setelah sempat menguat kemarin. Hingga pukul 10.55 di Jakarta, nilai tukar rupiah melemah ke level Rp 9.199 per dollar AS, dari posisi kemarin di Rp 9.149 per dollar AS.

Klara Pramesti, analis Bank BNI menilai, tekanan terhadap rupiah hari ini, disebabkan sentimen dari domestik dan juga dari global. Sentimen negatif dari domestik masih mengenai kekhawatiran dan kecemasan investor terhadap kelanjutan masalah kenaikan harga BBM. "Karena jika harga BBM naik bisa memicu lonjakan inflasi, maka kecenderungan akan memaksa yield obligasi naik," urai Klara, Kamis (29/3).

Nah, jika yield obligasi naik, maka mencerminkan risiko berinvestasi di Indonesia juga meningkat, yang bisa memengaruhi turunnya likuiditas. "Penurunan likuiditas terjadi karenan sudden reversal sehingga membuat rupiah lebih lemah lagi," imbuh Klara.

Sedangkan sentimen perkiraan pelemahan ekonomi China, tampaknya menurunkan risk appetite pasar terhadap mata uang berisiko seperti rupiah. Kemarin (28/3), kekhawatiran terhadap perekonomian China mencuat setelah saham-saham energi di China terkoreksi pasca penurunan harga minyak mentah dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×