Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Isu eksternal kembali menggerus tenaga rupiah. Selasa (14/6), di pasar spot, nilai tukar rupiah melemah 0,71% ke level Rp 13.393 per dollar AS.
Namun, kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat, kurs rupiah masih menguat 0,53% ke posisi Rp 13.273 per dollar AS.
Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, sentimen eksternal yakni spekulasi keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit secara tidak langsung menekan rupiah. "Kekhawatiran Brexit membuat investor beralih ke aset yang lebih aman," ujar David. Imbasnya, dollar AS terangkat dan menekan mata uang emerging market termasuk rupiah.
Apalagi, dari dalam negeri, sentimen negatif datang lantaran usulan pemangkasan anggaran belanja negara tahun 2016. Hal ini dikhawatirkan akan berdampak negatif pada perekonomian dalam negeri.
Selanjutnya, David menduga, pergerakan rupiah akan fokus pada isu Brexit dan pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pekan ini yang akan memutuskan arah suku bunga The Fed.
Sedangkan, dari dalam negeri BI juga akan mengumumkan kebijakan suku bunga pada pekan ini. "Kelihatannya BI masih akan menahan suku bunga karena menunggu inflasi di bulan Ramadhan dan Idul Fitri," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News