kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Island Concept (ICON) cari investor untuk lepas seluruh kondotelnya


Jumat, 14 Desember 2018 / 15:56 WIB
Island Concept (ICON) cari investor untuk lepas seluruh kondotelnya
Paparan publik PT Island Concepts Indonesia Tbk


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID JAKARTA. PT Island Concept Indonesia Tbk masih mencari investor untuk melepas seluruh condotelnya. Hal tersebut lantaran sektor properti dinilai melambat.

Soefendy Chu, General Manager Bumi Lestari Makmur (BLM) menyebutkan bahwa direksi ingin menjual seluruh condotel yang dimiliki. "Ada rencana dari direksi untuk menjual semua karena kami secara alamiah merupakan penjual properti, tidak mengoperasikan," ujarnya di Jakarta, Jumat (14/12).

Adapun condotel yang dimiliki emiten berkode saham ICON di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini sebanyak 132 kamar. Hingga saat ini disebutnya baru terjual 32 unit. Menurutnya hal tersebut lantaran melemahnya penjualan properti yang mulai tampak sejak 2016.

Proyeksinya jika seluruh condotel terjual maka nilainya mencapai Rp 200 miliar. Oleh sebab itu, nilai 1 condotel yang akan dijual berkisar Rp 2 miliar.

"Namun, berdasar price list bisa untuk 100 sekitar di atas Rp 220 miliar tetapi namanya penjualan pasti ada negosiasi," terangnya.

Dengan melambatnya kondisi di sektor properti, Soefendy menyebutkan direksi perusahaan masih akan melihat kembali situasi karena masih terikat regulasi terkait perpajakan juga.

Dodi P. Amtar, Direktur Utama ICON menambahkan bahwa untuk sisa condotel yang belum terjual saat ini juga diserahkan kepada Royal Tulip untuk mengoperasikan. Adapun untuk kontrak dengan Royal Tulip sendiri terjalin selama 10 tahun.

"Makanya kalau condotel dilepas semua yang masuk itu nantinya akan sebagai investor karena yang mengelola tetap Royal Tulip," jelasnya.

Dodi menyebutkan bahwa sebenarnya sudah ada yang tertarik untuk menjadi investor condotel yang dimilikinya. Namun, penawaran jauh di bawah sehingga perusahaan memutuskan untuk menahan terlebih dahulu.

Untuk okupansinya sendiri, Soefendy menjelaskan kembali mengikuti season yang di Bali. Karenanya pernah condotelnya memiliki tingkat okupansi sampai 30% saja. Namun Per Agustus tingkat keterisiannya mencapai 30%. "Jadi karena mengikuti season di Bali secara forecasting sampai akhir Desember tingkat okupansinya mencapai 50%," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×