Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (19/6). Selama masa penawaran umum saham perdana, Entitas Grup Bakrie ini mengalami oversubscribed 38 kali.
Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono menyampaikan pihaknya telah menduga bakal adanya kelebihan permintaan alias oversubscribed dalam hajatan Initial Public Offering (IPO) ini.
"Berdasarkan laporan terakhir yang kami terima, terjadi oversubscribed dalam penawaran umum VKTR mencapai 38 kali," tutur dia saat ditemui di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Senin (19/6).
Dalam gelaran ini, VKTR berhasil mengantongi dana segar sebanyak Rp 875 miliar. Adapun emiten kendaraan listrik ini mematok harga IPO di harga Rp 100 per saham.
Gilarsi bilang dengan resmi lantainya VKTR di BEI, selain mendistribusikan kendaraan listrik, tetapi pihaknya juga akan mulai memproduksi kendaraan listrik.
Baca Juga: Bakrie & Brothers (BNBR) Bukukan Pendapatan Rp 3,62 Triliun pada Tahun 2022
Memang saat ini, VKTR masih mengimpor bus dari pabrik BYD di Shenzhen, China. Namun VKTR juga tengah merintis pembangunan fasilitas perakitan di Indonesia dengan menjalin kerja sama dengan Trisakti.
"Fasilitas perakitan KBLBB (Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai) bus kami akan berlokasi di Magelang, Jawa Tengah, dengan rencana tahap awal kapasitas perakitan sebesar 500 unit per tahun,"
Adapun dana sebesar Rp 875 miliar tersebut akan digunakan VKTR untuk lima keperluan. Pertama, sekitar 40,20% akan digunakan oleh VKTR sebagai belanja modal atau capital expenditure (capex).
Kedua, sekitar 11,59% akan diberikan kepada Perusahaan Anak, yaitu PT Bakrie Autoparts dalam bentuk penyertaan modal, yang akan digunakan untuk kepentingan pengembangan usaha yang dapat mendukung kegiatan usaha VKTR.
Ketiga, sekitar 2,51% atau Rp 21,46 miliar akan digunakan untuk pelunasan seluruh dan sebagian pokok utang kepada PT Tambara Tama Mandiri. Keempat, sekitar 1,38% atau Rp 11,94 miliar dipakai untuk pelunasan seluruh pokok utang kepada PT Andara Multi Sarana.
Terakhir, sekitar 44,61% akan digunakan oleh VKTR untuk modal kerja dan/ atau operational expenditure (opex) dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional.
Sebelumnya, Komisaris Utama VKTR Anindya N. Bakrie masih enggan menyebutkan target kinerja perseroan di tahun ini. Namun diharapkan bisa lebih tinggi dari di atas industri.
"Panduan ke publik, kinerja kami bisa tumbuh di atas industri," tutur Anindy
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News